Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Kata yang indah adalah keluar dari mulut manismu............... Buku GEMPA, SINGGAH KE DESA RANGKAT, BUKU PERTAMA DI DESA RANGKAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Hingga Mencecar Hitam Kelam

3 Juli 2018   10:23 Diperbarui: 3 Juli 2018   11:14 496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi : Edy Priyatna


Deras pelangi menghiasi sawahmu

mewariskan nikmat para petaninya

hamba menuturkan goresan hati

coba tolong catat di hatimu

juga pekebun di desamu

 

Lantar sebuah waktu gelap                          

menata diriku harus gubah tidur

lalu terlelap dalam mimpi

lembaran baru bagimu

jejak kelakuan tertanda lagi

 

Walaki berseri hati dalam kesamaran 

sementara buana bekerja

mengenal dekat batang tubuh sejati

resah itupun kerkah ketika rendahnya

amat membara gejolak jiwa

 

Batin nan nyata di kumandangkan

musuh terkalahkan nyawa menjuarai  

kedamaian jiwa melangkah saat tekad

sengaja hamba ungkapkan

pada semua selalu menyapa

 

Sungguh saat mentari tenggelam

ketika bumi berputar

menghalangi sinar surya itu

memberi batasan di balik semangat

hingga mencecar hitam kelam

 

(Pondok Petir, 23 Juni 2018)

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun