Kesempatan tersimpul jalin menjalin tidak keruan timbunan getar Â
degung itu kupikir adalah cobaan dan orang nan sama denganku Â
menggunakan disetiap lembar kata-kata didalamnya melewati pos Â
kedudukan ronda para penjaga singgah sebentar di stasiun cintaÂ
Lantas kau bersenda gurau bercerita panjang tentang cinta tuturan Â
riwayat rasa kasih nan abadi dalam perjalanan jauh memperingati Â
mengingat  dan mengenang rasa kembali masa silam dengan kaul
sebutan istilah kata begitu mempesona membuatku kesima takjub
Sepantun tahun-tahun sebelumnya ada orang di atas trotoar jalanÂ
pematang dihantam sebuah mobil hitam semua jiwa dicabut hayat
semangat nyawanya secara bersamaan atas perintah si penciptaÂ
kehangatan kasih sayang takkan hingga berhenti selama-lamanya
Belakang terai senyap tiba-tiba tubuh kuberubah menjadi tanaman
asal mula beberas pohon-pohon masih banyak kebun dan sawahÂ
tumbuhan belum menginterogasi memeriksa meneropong gelintar Â
suntuk dunia datang mengunjungi airmu jatuh menderas dimataku
Â
(Pondok Petir, 23 Oktober 2016)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H