perhutanan pertambangan dan sebagainya dari proyek fisik Â
Hingga kendaraan tak akan lewat lagi di titian telah usang
gelagar tiang tali mengangguk tunduk berkarat dulu bus-busÂ
selalu lewat lihat kota ini dengan matamu lebar-lebar semuaÂ
orang menjadi malu atas ulahmu sebentar lagi negara rusakÂ
akan berantakan menjadi bulan-bulanan bangsa lain sekali Â
Terdepan dapat kemudahan genangan rindu tiada meniris
menyusuk terus kerongga liang dada penghubung kembaliÂ
membentang depo terminal ditelan ribuan kesepian gunungÂ
santun selalu ramahpun menjadi murka memberangsang
waktu kini telah berganti lagi selama almanak dinding diamÂ