Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Kata yang indah adalah keluar dari mulut manismu............... Buku GEMPA, SINGGAH KE DESA RANGKAT, BUKU PERTAMA DI DESA RANGKAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mengarung Bulan Berjalan Mengiringi Bintang-bintang

14 September 2016   19:06 Diperbarui: 14 September 2016   19:09 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi : Edy Priyatna

 

Jalan berliku kian sarat kelelahan mengikis habis sedikit 

begitu sedikit setubuh daya raga memberi pilihan patah 

semangat nan hinggap dalam hati selalu ada keluh hati

 

Berladaskan nama tanah tumpah darah kita kami nafsu

selalu ingat semangatmu ketika tanganmu masih mampu 

menggenggam dan mencengkeram jantung berdetak hati 

 

Berkertak pekikkan satu tekad merdeka atau mati terlalu

kami sangat bangga padamu dulu kau biarkan di sekujur 

seluruh tubuhmu terluka ketaton menganga bertaut sendiri 

 

Semenjana lazimnya kerap kejat terdengar suara indah 

pendahuluan pengantar tidur nyanyian jangkrik temaram 

melantunkan tembang kesepian atau gita katak merindu 

 

Mengarung bulan berjalan mengiringi bintang-bintang 

bernyanyi kini semua tak ada lagi mungkin manusia 

sebab telah ingkar hancurkan alam dengan tangannya

 

(Pondok Petir, 11 September 2016)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun