Puisi : Edy Priyatna
Tertinggi tenang sebentuk tanda tersampir kepada pertemuan pertama
lalu aku merenung terlampau bahagia mengetahuinya gemar langsung
tak bisa tambak sendiri dan keluarga merangkulmu mengerti kendati
terbentuk juga hidup terangan-angan seraya hati jadi lukisan sebentuk
menyimpan getar asa pertarungan setor rasa kasihku pada semesta
Gemilang kita mulai berlepas menatar kota batik pekalonganberlabuh
sebentar di kotamu kutengok dirimu sangsiapabila kita sampai ditarget
rinai gerimis selalu mencarilalu aku mulai terkejutmengemudi mimpi
molektak sempat dapat kuabaikan nan lantaran tanganmu selamanya
menggenggam tangankusangat sukamesra rela selama perlawatan