Puisi : Edy Priyatna
Seandainya rindu berubah benci karakter pasti kian hampir kosong
seandainya hadir sang kekasih mungkin jadi pengobat tak bersuara
waktu datang hampa udara menolak turunnya hujan walau lembar
Sejumlah senja mulai menjemput malam rasa hati selalu rasa cinta
dibayangi bersikap dalam ucapan kangen nan kelemping merana
ada gambaran luka goresan beku memakai setangkai pena kaku
Bayang-bayang biaskan jiwa nan kelebu menghasilkan bunga tidur
indah mengingatkan di dada tentang jiwa kucurkan kesejukan dalam
damai menuliskan keindahan ramai setakat tembus ruang dan waktu
Kalangan perihal kuterbangkan angan berhubungan lukisan senjamu
bersenandung lagu malam kepada penutup langitmu dahulu kutulis
dalam benang jiwa ini tuturan malam serta pesan kesan jantung hati
Ketika ini kutahu arti semua rasa nilai kasih sayang hari-hari jiwaku
gemulai berirama roh semoga tetap dapat tersimpan semua aspiarsi
tidak akan sesuai kehausan absolut dapat beralih kembali merindu
(Pondok Petir, 27 Juli 2016)
[caption caption="cap"][/caption]
* Karya ini dibuat dalam event Bulan Kemanusiaan RTC
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H