Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Kata yang indah adalah keluar dari mulut manismu............... Buku GEMPA, SINGGAH KE DESA RANGKAT, BUKU PERTAMA DI DESA RANGKAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sekarang Besarnya Pengorbananmu Telah Tercatat Dalam Lembaran Puisi

4 April 2016   19:02 Diperbarui: 4 April 2016   19:24 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekarang Besarnya Pengorbananmu Telah Tercatat Dalam Lembaran Puisi

Puisi : Edy Priyatna

Apa sebab nya mungkin manusia telah ingkar hancur kan alam semesta atau gita katak merindu mengiringi bintang-bintang bernyanyi kini semua tak ada lagi semua hening dalam dekapan keindahan mulai pudar entah dengan tangan akankah alunan indah ini pudar membuat mata menatap nanar pada kabut tebal menyaput cahaya apakah malam berkata benar sekarang besarnya pengorbananmu telah tercatat dalam lembaran puisi pada dinding hati telah tersadar selama ini namun pasti tak kan mampu membalas semua kebaikanmu aku hanya bisa berdoa kepada pencipta

Masa ini ada banyak getah penguasa mereka satu terai dan satu gairah merubah situasi kondisi negeri kesatuan dalam dada nya selalu melekat mengatur semakin hebat membahas dengan debat saling berteriak baku mencari semua wujudmu wahai harta meraih kursi-kursimu wahai kuasa peroleh kurnia semua telah engkau beri kan maaf kan lah dosa-dosa ku Ikhlaskanlah anakmu ini engkau adalah segalanya bagiku kesanggupan adalah berlianku engkau nirwana dan surgaku untuk itu aku berjanji had bila sudah waktu ku aku akan masuk di bawah telapak kaki persetujuan

(Pondok Petir, 03 April 2016)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun