Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Kata yang indah adalah keluar dari mulut manismu............... Buku GEMPA, SINGGAH KE DESA RANGKAT, BUKU PERTAMA DI DESA RANGKAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kawula Telah Terjerumus

23 Januari 2016   22:56 Diperbarui: 23 Januari 2016   23:29 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kawula Telah Terjerumus

Puisi : Edy Priyatna

Tenang hari ini kami meminta berdoa untukmu ijinkan menghapus darah luka tubuhmu menghapus debu nan telanjang di kakimu sebagai melalui hormat kami pada pusara mu ku taburkan bunga-bunga dan ku teteskan

Mengikuti waktu berputar kala senja pada bayang sirna hari masih kusu tetap terus mengalir aku tak pernah berhenti pada batas karena bidadari ku tak pernah rasa haruku pikir kan luka fortuna di antara ada dan tiada

Hamba teringat kembali cerita sejarah ketika aniaya ke kejaman perang merobek damai kau angkat senjata tanpa perintah membubar kan tirani melukai cebir penindasan dan penjajahan demi tanah tumpah darah kita

Kawula telah terjerumus terlalu jauh kedasar hati mu kau sangat hangat menyenangkan jalan sunyi nan berliku sebelum mengalir pahit di sisinya patik selalu ingat semangat mu ketika tangan-tangan mu masih berharta

(Pondok Petir, 23 Januari 2016)

 

Sumber gambar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun