Kawula Telah Terjerumus
Puisi : Edy Priyatna
Tenang hari ini kami meminta berdoa untukmu ijinkan menghapus darah luka tubuhmu menghapus debu nan telanjang di kakimu sebagai melalui hormat kami pada pusara mu ku taburkan bunga-bunga dan ku teteskan
Mengikuti waktu berputar kala senja pada bayang sirna hari masih kusu tetap terus mengalir aku tak pernah berhenti pada batas karena bidadari ku tak pernah rasa haruku pikir kan luka fortuna di antara ada dan tiada
Hamba teringat kembali cerita sejarah ketika aniaya ke kejaman perang merobek damai kau angkat senjata tanpa perintah membubar kan tirani melukai cebir penindasan dan penjajahan demi tanah tumpah darah kita
Kawula telah terjerumus terlalu jauh kedasar hati mu kau sangat hangat menyenangkan jalan sunyi nan berliku sebelum mengalir pahit di sisinya patik selalu ingat semangat mu ketika tangan-tangan mu masih berharta
(Pondok Petir, 23 Januari 2016)
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H