Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Kata yang indah adalah keluar dari mulut manismu............... Buku GEMPA, SINGGAH KE DESA RANGKAT, BUKU PERTAMA DI DESA RANGKAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Gerimis Nopember Ternoda Karya Sastra Kecurangan

17 Januari 2016   00:38 Diperbarui: 17 Januari 2016   00:51 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi : Edy Priyatna

Sekadar tertawa tanpa percaya yakin kalau disini bisa diatur menurutnya gering lama membenam tahun lalu sebelum dini pertemuan tiba kemarin disanapun bisa diatur pula setelah senun disana dia tambah percaya diri karena lewat tanpa halangan ia telah bebal dan selamat pulang kembali dengan bangga di bercerita dirinya berhasil mengubah penyataan usang

Kelihatan buah ranum menantang transparan meronta-ronta melekatkan menggelinjang ketika kelopak keriput dibelai puisi lalu tangan menyusuri kembang bunga di taman merekah di siram tanpa perduli pena saksama sekarang telah menjadi artis kawakan karena hidup nya selalu perseptif penuh akting meski pun sudah jadi haji namun jarang singgah ke mesjid

Keadaan ini jumlah tikus-tikus kini kian bertambah lagi tikus-tikus negeri menggrogoti uang rakyat telah tercatat di seluruh media padahal di jaga sudah ketat agar tidak merajalela walakin tengah tetap terulang kembali lolos bebas dari penjagaan lebih menyakitkan ditangkappun akan sia-sia tajam pula lebih mengancam bertambah ramping mampir ke pesta-pesta

(Pondok Petir, 17 Januari 2016)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun