Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Kata yang indah adalah keluar dari mulut manismu............... Buku GEMPA, SINGGAH KE DESA RANGKAT, BUKU PERTAMA DI DESA RANGKAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Membentuk Prosa Cakrawala Meniti Makna Pelangi

19 Desember 2015   19:14 Diperbarui: 19 Desember 2015   19:14 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membentuk Prosa Cakrawala Meniti Makna Pelangi

Puisi : Edy Priyatna

Sanda tetap semangat setia kembali menyusuri lekuk tubuh mu kendati habis asa sekali jatuh tanpa pergi menampung segala kepada pencipta sangkat akhirnya asa menjelma nyata dengan indah adalah upaya atma mengenal jiwa bersihkan seluruh raga makin meyakinkan hati pembesar sang penguasa melalui revolusi benak pikiran sadar mendekatkan awak akibat kau tetap gugusan tempat rembulan dan bintang nan hadir orang

Kemudian kukembangkan sayapku terbang tinggi keatas awan lampung setiap waktu membuatku terjaga memandang wajah terangmu memberi melayang mencipta kan puisi langit menggores kan cermin mega cerita membentuk prosa cakrawala meniti makna pelangi melewati magribsore menyongsong senja meneropong bintang menikmati rembulan roh atma menelusuri jiwa mengungkapkan rasa tersembuyi dibalik hati nan kudus

Biarpun waktu terus belalu aku tetap melangkah tanpa kenyang melihat luap kan cinta putih ku sejati pada pagi nan indah pada pagi nan ramah kenangan kian berkesan pada pagi sejuk pada pagi nan damai bahagia saudara tetap desa dan aku setia menikmati liku sawah mu mengecap manisnya tubuhmu jasmani hingga habis waktu hanya faktalah saksinya anda kini menjadi kenangan entah sampai kapan bila masa ini berakhir

(Pondok Petir, 19 Desember 2015)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun