Gelita dan Beku Makin Mendekap
Puisi : Edy Priyatna
Kala larut mulai menjelang
aku duduk di akhir malam
walau gelap semakin pekat
keheningan pasti menghampiri
melewati jalan sunyi namun hatiku merasakan lain
Secercah sinar telah membias
memberi ketenangan dan kebahagiaan
pulang kututup mata kecilku
kucoba berusaha untuk bermimpi
agar gelap menjadi terang hendaknya dingin menjadi hangat
Jangan terasa kuperlihatkan rasa remang
begitu fajar kizib datang aku masih tetap terjaga
terlihat hitam mulai memerah
tanda fajar sidik peristiwa nan biasa kulewati
mendatangkan kebahagiaan lebih
Mungkin kenapa bukan aku mengaturnya
namun pasti pagiku segera datang menemani
hatiku turut bersinar dalam menyenangkan
sehabis terlelap dari kelam lebam
membuka lagi mata kecilku
Gelita dan beku makin mendekap
tanganku mulai dapat bergerak
meraih apa saja dalam gelap
tetap sia-sia kini aku semakin sadar dan berdoa
memintakan ampunan pada Allah
(Pondok Petir, 17 Mei 2015)