Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Kata yang indah adalah keluar dari mulut manismu............... Buku GEMPA, SINGGAH KE DESA RANGKAT, BUKU PERTAMA DI DESA RANGKAT.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Mendengar Suara Lantang dengan Berteriak

26 Juli 2015   10:00 Diperbarui: 26 Juli 2015   10:01 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mendengar Suara Lantang Dengan Berteriak

Puisi : Edy Priyatna

Badai malam ini damai membilas tubuh berpeluh wajah pasi terbaring berbaris tanpa topi berbantalkan semangat pada kasur dan bantalnya daerah pengumpulan tonggak sejarah nan melahirkan darah kita ini cermin melihat luka tempat untuk sirna dalam resah saksi dari semua permasalahan arena pertarungan merebut kekuasaan sumber mata air

Kala ini aku berdiri di pematang sawah luasnya sudah mulai berkurang namun masih melihat indahnya gunung hijau lukisan sempurna pencipta sekarang kuterdiam seribu basa dengan wajah masih muram mengusap peluh air mata kiri dan kanan mengeja jarak melukai hati mencincang kataku anggap merdeka dari hidup dulu jauh sesudah perang berhenti

Mendengar suara lantang dengan berteriak dalam bahasa misterius udara malam ini terus menelusuri jalan darah memasuki tulang akhir telaga semua tulang memuncratkan sumsum alam satu dalam damai tempat kita selalu berpijak dimana tonggak menegakkan bilakah kita ingat tanah ini bila kita sedang dalam kesusahan di atas kebahagiaan

(Pondok Petir, 25 Juli 2015)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun