Â
Modul 3.3 Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid
Di tulis Epy Tety_
CGP_Angkatan 3 Kampar
PP_100_Omotrando
Fas_06_Sri Handajani
Horas dan salam Bahagia  sahabat, kini kesempatan akan berbagi sedikit terkait dengan aksi nyata modul 3.3 pengelolaan program yang berdampak pada murid yang telah di laksanakan di sekolah.
Program Pojok  Literasi BUMIL ADIKSIMBA
Menggunakan 4F (Fact, Feeling, Finding, dan Future
Model Peristiwa (Fact) diawali latar belakang di sebabkan dampak pandemic C-19 yang sejak tahun 2020 sampai April 2022 ini berdasarkan informasi yang didapat dari staf kesiswaan mengatakan minat  belajar siswa menurun.Â
Apa lagi pembelajaran di masa pandemic di bagi 2 sesi yaitu sesi pagi dan sesi siang hal ini mengakibatkan siswa letih dan hasil rapot siswa terlihat menurun diduga akibat rendahnya minat baca siswa di SMAN1 Siak Hulu Kampar, sehingga membawa dampak dalam kegiatan pembelajaran. Banyak factor yang mendorong rendahnya minat baca siswa, salah satunya semakin menurun kunjungan siswa ke Pustaka sekolah sejak tahun 2020 dikarenakan tergerus digital smartphone android dari hasil wawancara dari beberapa siswa perwakilan kelas dan anggota osis, mengatakan bahwa sebagian besar siswa yang memiliki android lebih senang dan simple menjelajah apapun, media lain dari android yang dibutuhkannya, hal inilah menunjukkan  minat baca ada namun membaca buku di pustaka kini sangat kurang, akhirnya karena minat baca dipustaka rendah ini mempengaruhi kegiatan pembelajaran, siswa menjadi belum nampak aktif dan kurang mandiri dalam memberikan pendapat karena kurangnya wawasan membaca yang dimiliki sehingga siswa kurang/tidak berani tampil di depan kelas memberikan pendapat,  dan dari hasil wawancara dengan siswa (perwakilan osis ) di dapatlah siswa berharap ditambah lagi buku selain buku paket di kelas yaitu cerita/puisi/artikel/bacaan di lemari pojok kelas sehingga awal  ajaran baru Ibu Erma  Kapus  merencanakan ditambah 20 buah buku cerita dibagi kepada 15 ketua kelas di letakkan di lemari depan kelas pojok perkelasnya.Â
Hal ini membuat  saya terinspirasi mengembangkan program pustaka serta kepala Pustaka terinspirasi ide gagasan dari siswa  membuat ide menggerakkan siswa Kembali untuk termotivasi minat baca dan berusaha kolaborasi dengan guru dan  dan wali kelas dalam kolaborasi  dengan program BUMIL ADIKSIMBA pojok kelas di Sekolah tahun ajaran 2021/2022, hal ini sudah di ketahui dan disetujui Kepala Sekolah dan kesiswaan di mulai target dari Januari Kepsek/kesiswaan telah penyediaan lemari di kelas dan diharapkan dilaksanakan bulan Pebruari - April 2022, setiap hari kamis 15 menit (10 menit membaca induvidu dan 5 menit terakhir siswa akttif menyampaikan/menyimpulkan bacaanya di depan kelas dan beberapa siswa aktif memberikan tanggapan dan umpan balik  dan guru di kelas apresiasi yang keaktifannya di catat di buku jurnal kelasnya dan di tanda tangan siswa yang terjadwal yang menyimpulkan dan diserahkan ke guru yang mengajar saat pagi dan diagendakan sebelum memulai pembelajaran, lalu setiap minggu  ketua kelas menyampaikan kepada wali kelas/kepustakaan laporan kegiatan Pojok BUMIL ADIKSIMBA kelas untuk di lakukan oleh Ibu Erma Pustaka menganalisa, penilaian siswa yang terjadwal rajin membuat isi kesimpulan indah bermakna literasinya untuk di lombakan di kelas meeting siswa kolaborasi dengan osis sekolah saat kenaikan kelas siswa kedepannya di Juni 2022 dan harapan kedepannya siswa-siswa dapat menghasilkan karya opini keren, dapat juga membuat puisi agar dibuat ontologi kerjasama dengan  Pustaka, wali kelas dan CGP. Salah satu cara dilakukan agar siswa aktif dapat ditingkatkan yaitu dengan memberikan siswa membuat tugas literasi secara diferensiasi yaitu siswa diberikan kebebasan membuat produk literasi sesuai dengan minat, bakat, dan potensinya.
Deskripsi Aksi Nyata program ADIKSIMBA adalah karya merdeka belajar siswa dan diferensiasi produk dalam pembelajaran ini bertujuan untuk meningkatkan minat baca dan karya kreativitas siswa di dalam membuat sebuah karya literasi. Setiap siswa memiliki minat, bakat, potensi, dan profil yang berbeda-beda.Â
Untuk itu sudah seharusnya setiap tugas literasi yang diberikan termasuk juga pembuatan produk/hasil literasi agar dilakukan secara diferensiasi. Sehingga siswa akan senang dan menikmati proses pembuatan produk/karya literasinya.Â
Kegiatan diawali dengan mengumumkan kepada siswa terkait tugas literasi produk yang akan dibuat oleh siswa melalui whatsapp group. Setelah itu guru mengadakan pertemuan di kelas dengan siswa untuk membuat kesepakatan terkait waktu penyelesaian produk yang akan dibuat dan kapan produk tersebut terakhir akan dikumpul.Â
Berdasarkan hasil kesepakatan yang dibuat kurun waktu pembuatan produk yaitu selama satu bulan. Selain itu, guru dan siswa juga membuat kesepakatan terkait media pengumpulan tugas, apakah dikumpul langsung ke sekolah, atau melalui whatsapp grup, atau melalui japri.Â
Adapun hasil kesepakatannya yaitu disepakati untuk dikumpulkan ke sekolah saat masuk di kelas atau  oleh orangtua siswa di buat bincang dengan guru (CGP) ke sekolah ada perwakilan orangtua Kasih X.IPA.2 Pebruari lalu ada link GD di bagi di paragraph hasil nyata di bawah ini.Â
Kegiatan selanjutnya yaitu menginformasikan kepada orangtua siswa terkait pembuatan produk literasi melalui grup agar siswa dapat berkolaborasi dengan orangtuanya. Memasuki minggu  pertama Pebruari banyak ide-ide produk yang ingin dibuat siswa, ada yang ingin membuat gambar, video, dan lain-lain.Â
Guru kembali mengingatkan siswa agar mereka membuat hasil/produk literasi disesuaikan dengan minat, bakat, dan potensi yang dimiliki agar hasilnya maksimal dan bagus. Selama proses pembuatan hasil karya literasi dalam poster, guru melakukan monitoring pelaksanaan pengerjaan tugas  melalui grup whatsapp.Â
Setiap para siswa melaporkan hasil pengerjaan tugasnya dan menyampaikan hambatan-hambatan atau kendala-kendala yang dihadapi dalam pengerjaan pembuatan hasil literasi nya tersebut. Guru memberikan bimbingan dan arahan-arahan agar siswa dapat menyelesaikan produknya dengan baik dan tepat waktu.
Setelah waktu berlalu selama satu bulan di karenakan dalam bulan Ramadhan yang diutamakan ngaji 15 menit di awal PBM, para siswa mengumpulkan hasil karya mereka di 17 April 2022 sesuai jadwal yang telah disepakati. Kegiatan terakhir saya bersama-sama siswa mengevaluasi pelaksanaan program ini dengan apresiasi siswa yang cepat menyerahkan produk hasil literasinya.
Hasil Aksi Nyata melalui program ADIKSIMBA di satu bulan Pebruari perlahan-lahan kreatifitas literasi siswa dari 3 kelas yang saya masuki mulai muncul, namun untuk mengetahui siswa sudah meningkat atau belum kreatifitas literasinya diperlukan kegiatan yang berkesinambungan dan berkelanjutan seluruh kelas dan seluruh  guru yang masuk di awal pembelajaran dapat melakukan penilaian literasi siswa yang lebih komperhensif.
Berdasarkan dari hasil literasi siswa yang telah di catatkan guru dan di laporkan ke wali kelas dikumpulkan di serahkan ke Ibu Erma Pustaka ada beberapa siswa yang sudah mampu berliterasi tertulis  yang sedikit berbeda dari yang dibuat oleh temannya pada umumnya.Â
Ada siswa yang membuat dalam bentuk poster, ada siswa menyelesaikan literasi saja di depan kelas berupa kalimat sederhananya, namun masih banyak juga siswa yang kurang berminat berliterasi sehingga hasil karyanya belum nampak menyeluruh.Â
Keberhasilan dalam bulan Pebruari hanya 4 kelas dalam membuat karya literasinya yang sedikit itu berbeda dari biasanya tidak terlepas dari minat potensi siswa sendiri dan bimbingan orangtua dan guru. Sebenarnya program BUMIL ADIKSIMBA ini bagus sekali namun membutuhkan waktu yang tidak singkat dalam karya/produk literasi siswa.Â
Sejak Pebruari saya lakukan untuk hasil literasi yang membaca dan  dialog di kelas itu dapat berjalan lancer dan baik. Namun untuk produk atau hasil karya literasi berupa tulisan atau karya canva butuh waktu, siswa meminta waktu penyerahan produk di bulan April,  dan tepat di tanggal 19 kemaren saat saya masuk kelas, siswa meminta untuk hasil literasi di apresiasi oleh guru.Â
Sehingga dengan inisiatif memberikan apresiasi hadiah sederhana untuk 5 orang siswa yang cepat mempajangkan karyanya ada 26 siswa memberikan karyanya ada berupa tulisan dan gambar ada juga siswa mengerjakan  dengan menggunakan aplikasi canva ini bagi linknya  (https://docs.google.com/document/d/1PxYRArKC1KuKwwUCayts8UcyoyBmJix7hMwNG-IgoWk/edit?usp=sharing)
Melihat  perasaan (Feeling) yang muncul yaitu siswa merasa bersemangat dalam berliterasi dan berusaha menyelesaikan tugas produk literasinya karena sesuai dengan minat, bakat, dan potensinya. Selain itu siswa merasa lebih dihargai atas karya mereka yang sesui dengan minat, bakat, dan potensinya.Â
Ketika siswa dengan waktu yang diberikan kurang disiplin dalam melaksanakan program literasi, guru memiliki keterlibatan membimbing yang sangat penting untuk memberikan motivasi minat baca dan karya siswa baik di kelas maupun memotivasi dari wa grup dan japri.
Dari sisi saya sebagai guru yang saya rasakan yaitu merasa senang karena kelas yang saya masuk ada juga siswa-siswa  bersemangat dalam menyelesaikan tugas literasi yang walaupun membutuhkan waktu penyelesaian yang tidak dipaksa namun di harap dan di ingatkan lewat wa grup maupun japri.Â
Selain itu saya juga merasa bangga karena ada beberapa anak yang mampu membuat karya litrasi yang tidak saya bayangkan sebelumnya. Siswa yang saya kira akan membuat produk  literasi yang biasa saja (berupa gambar, tulisan) namun ternyata mampu membuat produk literasi dalam bentuk poster yang sangat bagus dengan menggunakan canva dan berbagi di wa grup dan japri.
Pembelajaran (Finding) yaitu hambatan yang ditemui, selama pelaksanaan program ini salah satu hambatan yang ditemui yaitu kurangnya komunikasi dengan siswa dikarenakan mereka terkendala perangkat dan juga jaringan internet. Sehingga saya tidak leluasa melakukan pembimbingan dengan maksimal terhadap beberapa siswa tersebut,Â
alhasil diakhir waktu pengumpulan tugas ada beberapa siswa yang terlambat mengumpulkan bahkan ada juga beberapa yang tidak mengumpulkan tugas produk.
Keberhasilan yang Diraih dari program ADIKSIMBA di SMAN1 Siak Hulu yaitu ada beberapa siswa yang sudah mulai muncul kreatifitasnya dengan disain gambar tulisan dan dalam bentuk canva. Ini dapat dilihat dari jenis produk yang dibuat yang sedikit berbeda dari yang dibuat secara umum oleh teman-temannya.Â
Selain itu, melalui program ADIKSIMBA harapan dapat meningkatkan keterlibatan orangtua dalam mendampingi anaknya untuk dapat mengarahkan anak-anak mereka untuk membuat produk sesuai dengan minat, bakat, dan potensi yang dimiliki kedepannya,Â
karena ketika siswa mampu mengerjakan literasi dan produk sesuai minat bakat dan potensinya maka siswa aka puas dan lebih berkreasi lagi dalam pembelajaran sehingga dapat memekarkan dirinya lebih produktif dan berhasil di masa depannya di zamannya.
Refleksi yang dapat CGP lakukan dari program ADIKSIMBA di SMAN1 Siak Hulu yaitu mempelajari hal-hal yang dapat menghambat keberhasilan program ini, yaitu siswa masih ada  kurang dapat membuat karya literasi dalam produk dan masih ada siswa belum sesuai dengan kesepakatannya dalam pengumpulan tugas literasinya, komunikasi wa belum semua siswa punya dan telah dilakukan sambungan berantai komunikasi dengan teman-temannya masih juga terkendala hal ini sudah di bimbing, sehingga ketika nanti program ini diterapkan secara berkelanjutan tidak ada lagi hambatan-hambatan yang ditemui jika komitmen dan berkolaborasi kontinu menuju Pendidikan maju kepada Profil Pelajar Pancasila.  Keatifitas guru dan pemangku jabatan yang dibutuhkan untuk membuat siswa sebagai konsumen  raja kedepannya atau pelayanan prima.
Penerapan Ke Depan (Future) dalam Rencana Perbaikan, untuk perbaikan program ADIKSIMBA ke depannya yaitu lebih meningkatkan lagi komunikasi antara guru, siswa, dan orangtua sehingga guru dapat mengontrol/memonitoring pekerjaan dan hasil siswa. Selain itu, guru juga harus dapat melakukan pembimbingan yang lebih intensif lagi kepada para siswa ketika mereka membuat tugas produk agar produk yang dihasilkan bisa lebih maksimal bagus mengembangkan kompetensi siswa dalam karya literasi jelas berdampak dalam pembelajarannya lebih kritis tajam dan terpercaya dalam karya dan kompetensi siswa.
Saran-saran, bagi guru-guru lain yang ingin menerapkan literasi program ADIKSIMBA di sekolahnya  maka perlu dilakukan yaitu guru haruslah kreatif melakukan identifikasi/pemetaan terhadap minat, bakat, dan potensi yang dimiliki siswa sehingga dapat mengarahkan dan membimbing siswa di dalam membuat tugas produk literasi dan kesepakatan akhir penyerahan hasil karyanya sesuai merdeka belajar.Â
Membuat kesepakatan dengan suara, pilihan dan hak siswa terkait dengan waktu pelaksanaan program ADIKSIMBA yang bertanggungjawab dalam pilihan siswa yang mana guru selalu mendorong memotivasi berlajut.Â
Karena kita guru tidak bisa memaksa siswa menyelesaikan hasil karya literasi dalam waktu yang kita tetapkan, namun jika di komunikasikan dengan kontinu di sepakati siswa, maka siswa belajar bertanggungjawab, dengan suaranya, pilihannya, dan karya produk literasinya. Mari guru tergerak, bergerak dan terus bergerak secara apresiatif untuk program berdampak pada siswa sebagai  generasi bangsa yang tangguh dalam profil Pancasila.
Demikianlah karya aksi nyata di modul 3.3 pengelolaan program yang berdampak pada murid yang dapat CGP 502 bagikan menurut fakta, temuan, perasaan, bagaimana kedepannya, refleksinya, harapan kedepannya. Semoga bermanfaat.Â
Saya CGP dalam PPGP di akhir tugas ini banyak  kendala dalam penyelesaian aksi nyata  di modul 3.3 yaitu dari keluarga 2 orang anak saya mengalami kecelakaan tabrakan motor di Seputaran UNRI pada sore hari  tanggal 10 April 2022 ketika ramai-ramainya orang mencari bukaan puasa  sehingga saya terkendala menyelesaikan tugas-tugas untuk itu saya  mohon dimaafkan. Semoga saya terus tergerak, bergerak kreatif dalam mencerdaskan anak bangsa di sisa pengabdianku ini terus mengupgrade diri ke wawasan lebih luas. Teriring doa dan salam BAGJA. Wassalam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H