ndonesia memiliki potensi energi surya yang besar. Pemanfaatan energi surya melalui Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap semakin populer sebagai solusi energi bersih dan hemat biaya. Terdapat dua jenis utama sistem PLTS atap, yaitu on-grid dan off-grid.
1. PLTS On-Grid (Terhubung ke Jaringan Listrik):
- Definisi: Sistem PLTS yang terhubung langsung ke jaringan listrik PLN.
- Cara Kerja: Panel surya menghasilkan listrik, yang kemudian disinkronkan dengan jaringan listrik PLN. Jika produksi listrik dari panel surya melebihi kebutuhan, kelebihan listrik tersebut dapat diekspor ke jaringan PLN (melalui sistem net metering, jika tersedia). Sebaliknya, jika produksi listrik dari panel surya kurang dari kebutuhan, kekurangan listrik akan disuplai dari jaringan PLN.
- Keuntungan:
- Biaya instalasi lebih rendah karena tidak memerlukan baterai.
- Memanfaatkan jaringan listrik PLN sebagai backup saat produksi listrik dari panel surya rendah (misalnya saat malam hari atau cuaca mendung).
- Potensi penghematan biaya listrik yang signifikan, bahkan potensi pendapatan melalui net metering (jika ada program dari PLN).
- Kekurangan:
- Tidak berfungsi saat terjadi pemadaman listrik dari PLN.
- Membutuhkan persetujuan dan sinkronisasi dengan PLN.
- Cocok untuk: Rumah tangga, bisnis, atau industri yang terhubung ke jaringan listrik PLN dan ingin mengurangi tagihan listrik.
2. PLTS Off-Grid (Mandiri/Tidak Terhubung ke Jaringan Listrik):
- Definisi: Sistem PLTS yang tidak terhubung ke jaringan listrik PLN dan sepenuhnya mandiri.
- Cara Kerja: Panel surya menghasilkan listrik yang disimpan dalam baterai. Listrik dari baterai kemudian digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik.
- Keuntungan:
- Dapat digunakan di daerah yang tidak terjangkau jaringan listrik PLN.
- Memberikan kemandirian energi dan tidak bergantung pada PLN.
- Kekurangan:
- Biaya instalasi lebih tinggi karena memerlukan baterai.
- Membutuhkan perawatan baterai yang lebih intensif.
- Kapasitas listrik terbatas sesuai dengan kapasitas baterai.
- Cocok untuk: Daerah terpencil yang belum terjangkau jaringan listrik PLN, atau aplikasi khusus yang membutuhkan pasokan listrik yang sangat andal dan mandiri.
Perbandingan Singkat (Tabel):
Kesimpulan:
Pemilihan antara PLTS on-grid dan off-grid tergantung pada kebutuhan dan kondisi masing-masing pengguna. PLTS on-grid lebih cocok untuk yang ingin menghemat biaya listrik dan terhubung ke jaringan PLN, sedangkan PLTS off-grid ideal untuk yang membutuhkan kemandirian energi di daerah tanpa jaringan PLN.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H