Mohon tunggu...
Gugun 7
Gugun 7 Mohon Tunggu... lainnya -

Capturing the stories of your life. kadang di dapur, kadang di gunung.\r\n\r\nMenyukai Gatotkaca apapun bentuk dan perbuatannya, meski kadang harus menyukai Superman, Batman dan Spiderman. \r\n\r\n#HopeHappiness

Selanjutnya

Tutup

Nature

Refleksi kecil Amprokan Blogger 2011

19 September 2011   16:33 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:49 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Musik calung terdengar dari setiap sudut speaker yang terpasang di aula asrama haji Bekasi. Sebuah grup kese nian calung yang didatangkan dari balai kota Bekasi tengah bersiap menyambut kedatangan Pak Menteri Tifatul, sudah pada tahukan siapa dia... :D. Wajah sumringah para blogger memberikan kesan tersendiri untuk saya, meski tidak saling mengenal satu sama lain ada perasaan yang sama saat itu, tujuan sama untuk ikut menyemarakan Amprokan BLogger 2011 . Disana saya bertemu dengan beberapa rekan dari kompasiana yang lain, banyak juga diantara temen-temen blogger yang mempunyai akun di kompasiana.

[caption id="attachment_132230" align="aligncenter" width="674" caption="Kesenian Calung pembuka Amprokan Blogger"][/caption] [caption id="attachment_132243" align="aligncenter" width="674" caption="Mr. Menteri"][/caption]

Pasti sudah pada tahu isu global yang selalu marak tentang lingkungan, saya sangat salut untuk temen2 blogger bekasi yang mengusung tema tentang lingkungan.karena tidak akan ada habisnya isu lingkungan ini, dan rata-rata isu yang beredar adalah tentang kerusakan lingkungan. Tema Amprokan Blogger 2011 adalah "Blogger memberdayakan kecerdasan Ekologis",sesuai dengan tema yang kalau tidak salah berarti kesadaran akan dampak lingkungan dari yang kita lakukan, ratusan blogger akan mengikuti Amprokan Blogger tahun kedua ini,pokoknya kita mendapat banyak pengetahuan tentang lingkungan.

Acara yang  akan berhubungan dengan lingkungan dipersiapkan dengan baik oleh panitia, dari mulai teori dan tindakan nyata akhirnya kita lakukan bersama-sama.Sayang ketika sesi sarasehan tentang lingkungan bersama ibu Emmy Hafild (Executive Director Green Peace South East Asia) karena ada kegiatan yang tidak bisa ditinggalkan saat itu, jadi harus meninggalkan Amprokan sementara waktu. Padahal kata teman bahwa cerita tentang Komodo menjadi sangat menarik saat itu. pak Iman Brotoseno, Nukman Luthfie, nama-nama besar di dunia Social Media yang sudah sering kita dengar namannya meramaikan acara Amprokan Blogger 2011. Meski tidak secara full acara hari pertama saya ikuti, namun live tweet dari temen2 disana mampu memberi informasi yang tepat untuk saya.

[caption id="attachment_132232" align="aligncenter" width="674" caption="Sarasehan kebebasan berekspresi"][/caption]

Saya datang kembali setelah sore, pada saat itu adalah acara bersama blogger solo Blonthankpoer dan DonnyBU , hadir juga dari Jalin Merapi Jogja yang share tentang kegiatannya saat bencana Merapi. Juga ada seorang blogger yang berasal dari Ambon yang menceritakan tentang kondisi Ambon tidak seperti yang  di beritakan oleh media TV maupun cetak. Tanpa terasa hari sudah malam, acara malam itu ditutup dengan penuh kecerian setelah seharian penuh blogger dari beragam pulau di Indonesia itu menyatu ngampruk di aula asrama haji Bekasi kita pun bersiap mengistirahatkan fisik untuk kegiatan esoknya yang penuh dengan cerita inspirasi.

Para peserta sempat dibuat bingung karena perubahan rencana awal untuk yang ke Muara Gembong untuk melihat kondisi hutan Mangrove. Tapi meski sempat bingung akhirnya semua perserta bisa mendapatkan yang lebih istimewa dari rasa kekecewaannya tersebut. Namanya Eka Budianta begitu ia mengenalkan dirinya, dengan baju batik dan topi hitamnya ia begitu bersahabat ketika memulai acara sarasehan di Kota Jababeja. dia mengenalkan dirinya sebagai seorang ahli botani untuk daerah Jababeka, caranya menuturkan tentang lingkungan Jababeka mampu membuat peserta memperhatikan dengan seksama. beragam informasi tentang lingkungan kita dapatkan darinya yang langsung saja intinya, ketika dihubungkan dengan kecerdasan ekologis adalah bagaimana kita memberikan dampak yang baik bagi lingkungan sekitar kita, mulailah dari hal yang kecil seperti menanam pohon, kalau tidak bisa pohon, bisa dengan melepaskan ekosistem sekitar pohon seperti burung atau binatang yang lain. kalau tidak bisa semua, ajaklah orang lain agar melakukan apa yang tidak bisa kita lakukan, dengan bersama akan lebih mudah tentunya. Mencintai, memelihara dan mengajak yang lain untuk memberikan dampat positif bagi lingkungan kita ini.

[caption id="attachment_132233" align="aligncenter" width="480" caption="Pak Eka Budianta foto by temublogger.com"][/caption]

Setelah sarasehan bersama staf dari Jababeka dan pak Eka Budianta rombongan dibawa untuk melihat kondisi lingkungan Jababeka sampai pada pendistribusian air bersih untuk daerah jababeka, dan acara inti yang ditunggu peserta akhirnya tiba yaitu melepas burung bersama-sama sebagai bentuk kecil kesadaran kita untuk menjaga ekosistem lingkungan kita.

Burung-burung itu meski tidak banyak yang dilepas semoga memberi keseimbangan untuk lingkungan kita ini. Semua bahagia ketika melihat burung-burung itu beterbangan, dengan rasa bangga karena telah sama-sama melakukan kegiatan yang bermanfaat. Melepas burung merupakan salah satu agenda dari Amprokan blogger bekasi yang awalnya adalah penanaman pohon, karena dalam kondisi yang tidak memungkinkan untuk waktu tanam bibit pohon, maka acara penanaman pohon diganti dengan melepaskan burung. ah tindakan kecil dalam bagian kecerdasan ekologis yang semoga bermanfaat. Setelah mendapat kuliah singkat tentang kecerdasan ekologis yang begitu menginspirasi dari Prof Eka Budianta  para peserta Amprokan kemudian akan menuju beberapa situ (danau) yang berasal dari bekas galian penambangan pasir di Serang Baru, Bekasi di pandu oleh tokoh masyarakat bekasi pak Munawar yang ternyata seorang staf ahli kementrian ESDM.

[caption id="attachment_132234" align="aligncenter" width="674" caption="Speechless"][/caption]

Saya begitu kaget melihat sumur raksasa tersebut, suara deru mesin pompa ditambah sebuah alat berat yang sedang beroperasai menambah kegelisahan saat itu, semua blogger yang saat itu berada disana mungkin memiliki perasaan yang sama melihat kejadian pengerukan tanah seperti itu. Disisi lain seorang anak kecil terlihat bingung menyaksikan apa yang sedang dilihatnya,saya bertanya kepadanya tentang apa yang sedang dilihatnya. selang beberapa lama anak itu menjawab " apa tidak takut ya mereka kalau longsor di bawah sana?" Mereka saat ini tidak merasa takut kawan kecilku, saat ini mereka mungkin bisa menerima hasil yang bagus, namun entah kapan nanti sesuatu yang buruk pasti bisa terjadi di tempat ini kalau tidak ada pemulihan kondisi lingkungan.

Apakah warga disekitar penambangan tidak tahu dampak yang ditimbulkan dari galian tersebut, saya yakin mereka semua tahu dampak yang nantinya akan ditimbulkan. Kemudian saya teringat kata-kata dari pak Munawar yang bilang bahwa, kesempatan di Bekasi itu masih bisa untuk kita Rubah. Bekas-bekas galian itu bisa di gunakan untuk sarana yang memungkinkan bermanfaat untuk warga setempat, seperti tempat rekreasi misalnya. Dari pak Munawar saya juga mendapat informasi bahwa di Serang Baru terdapat kurang lebih 50 galian seperti ini, baik yang masih beroperasi maupun tidak, bisa di bayangkan galian segedhe lapangan bola dengan kedalaman belasan meter itu saling berdekatan. "Apa yang bisa dilakukan seorang blogger semoga bisa merubah ini semua, kabarkan apa yang terjadi disini." mengutip apa yang dikatakan pak Munawar kembali, sebagai seorang blogger tentu saja saya tidak bisa melakukan banyak selain ikut mendukung menutup segera penambangan di daerah tersebut dan segera dilakukan pemulihan kondisi lingkungan, agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

Dari tempat penambangan, saya berjalan menyusul beberapa teman yang melihat bekas penambangan yang dibiarkan begitu saja, hanya berjarak tidak lebih dair 100 meter bekas galian itu berada. Bekas galian pasir tersebut awalnya memang terlihat begitu indah, hening, dengan gelombang kecil pada permukaan air. Ditepian danau kecil buatan itu saya memandang bagaimana sebelumnya tempat itu sepertinya sebelum di gali. gelembung kecil di air yang ditimbulkan oleh ikan mujair mengalihkan bayangan akan sawah yang telah berubah menjadi situ ini. Ikan mujair kecil itu berenang bebas membuat gelombang kecil yang sangat menarik. 2 orang warga yang sedang memancing terlihat sedang bercakap menggunakan bahasa daerah yang say akurang tahu artinya, tapi sepertinya mereka sedang membicarakan hasil tangkapan mujair mereka yang tidak begitu banyak.Di tengah situ ada rakit dengan 2 orang diatasnya yang terlihat sedang memancing juga. Saya menyempatkan untuk ngobrol dengan 2 orang warga yang sedang asik memancing menanyakan bagaimana sawah itu telah berubah menjadi kolam raksasa, bagaimana menurut berita bahwa stok air untuk pertanian di tempat tersebut berkurang. Ternyata memang benar tidak adanya pemulihan kondisi lingkungan sisa galian tersebut, setelah menggali kemudian dibiarkan begitu saja.

[caption id="attachment_132236" align="aligncenter" width="674" caption="Salah satu bekas galian yang terbengkalai menjadi situ"][/caption]

Ah, inilah Indonesia dengan dilema keadaannya. Ini tanah mereka yang harusnya dijaga, untuk keseimbangan  kehidupan sekitarnya. Memang di sekitar galian tersebut roda perekonomian berjalan dengan baik, ada warung yang ramai oleh supir truk yang akan mengambil pasir atau warga setempat yang ikut bekerja membantu proyek dari yang punya ijin ilegal penambangan. Kalau itu semua dihentikan tanpa ada ganti warga disekitar itu harus apa setelahnya, itu sama saja membuat masalah baru. sama ketika saya mendapat jawaban seorang penambang pasir serayu didaerah saya yang menjawab kalau untuk urusan perut apapun bisa dilakukan. Hasil yang saat itu didapatkan itu hanya sementara, apakah setelah bencana mereka baru sadar bahwa apa yang telah diperbuat itu sangat menyalahi aturan. Dari catatan yang saya dapat, kejadian terakhir adalah longsor pada tanggal 8 Agustus 2011 yang menyebabkan 2 rumah ambles dan mengungsikan 15 warga agar selamat mengurangi resiko bencana berikutnya.

Kembali pada tema Amprokan Blogger 2011 ini "Blogger Memberdayakan Kecerdasan Ekologis." pertanyaan tentang bagaimana blogger memberdayakan kecerdasan ekologis saya dapatkan setelah mengikuti sarasehan bersama Prof Eka Budianta di kota Jababeka. Beliau bercerita bahwa kecerdasan ekologis bisa dimulai dengan mengurangi sifat konsumtif kita (ini belaku tidak hanya untuk blogger saja lho...) Apalagi ketika saya mendapati dampak terlalu konsumtifnya kita sebagai manusia untuk apa yang telah diberikan oleh alam. Mungkin itu hanya langkah awal untuk membantu mengurangi dampak lingkungan yang terjadi saat ini, tidak terlalu konsumtif. ya karena kita tahu bahwa apa yang kita lakukan akan memberi dampak meski kecil untuk lingkungan sekitar kita.

Tulisan tentang liputan amprokan blogger 2011 lainnya bisa dibaca dari disini oleh rekan Khoirul. Terimakasih untuk semua panitia dan sponsor yang selalu mendukung kegiatan blogger. Dan akhir kata, semoga Om Jay bisa cepat beraktifitas seperti biasa kembali, lekas sehat kembali Om.

[caption id="attachment_132241" align="aligncenter" width="674" caption="Amprokan BLogger bersama anak-anak dari Pondok Pesantren, setelah plesiran atraksi buaya."][/caption]

Salam

SemangArt Canting

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun