Mohon tunggu...
Epin Supini
Epin Supini Mohon Tunggu... Penulis - English Literature Student

Semua orang akan mati kecuali karyanya, maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak. - Ali bin Abi Thalib

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Bagaimana Cara Guru Mengidentifikasi Potensi Siswa?

26 Juni 2022   19:42 Diperbarui: 26 Juni 2022   20:36 2308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap siswa pasti memiliki kompetensi yang berbeda. Tentunya guru harus mengetahui kompetensi ini agar bisa membantu mengembangkannya. Lalu, bagaimana cara guru mengidentifikasi potensi siswa?

1. Melakukan pengamatan

Salah satu cara untuk mengidentifikasi potensi siswa adalah melakukan pengamatan. Pengamatan disini bisa dilakukan di kelas, dengan cara mengamati bagaimana siswa itu belajar, bergaul, menanggapi masalah yang ada, pelajaran kesukaan, warna kesukaan dan lain-lain. 

Kebiasaan siswa juga dapat dijadikan acuan, untuk mengidentifikasi potensi siswa yang mungkin akan berguna di masa depan. Pengamatan ini dapat guru lakukan dengan cara membuat tabel pengamatan, atau dengan mencatat beberapa poin yang penting untuk diamati dan mengidentifikasi. Setelah memiliki lembar pengamatan, guru dapat melakukan pengamatan secara rutin. Dapat diamati untuk identifikasi potensi yang akan digali dari siswa.

2. Menganalisis hasil ujian atau tes

Untuk mengidentifikasi potensi siswa dapat dilakukan juga dengan cara menganalisa hasil ujian siswa. Hal ini termasuk cara yang sangat mudah untuk dilakukan seorang guru, dengan menganalisa hasil ujian. Guru akan lebih mudah melihat potensi apa yang mungkin dapat dikembangkan oleh siswa. 

Dari hasil ujian guru akan mendapatkan data pasti, apakah siswa lebih berpotensi di bidang akademik atau di non-akademik. Hal ini akan mempermudah guru untuk mengidentifikasi potensi siswa, jika potensi siswa sudah menonjol pada bidang tertentu. 

Potensi tersebut dapat dikembangkan, agar berguna untuk masa depan siswa. Dan sangat bermanfaat untuk siswa kedepannya.

Untuk membantu siswa dalam mendapatkan hasil ujian yang baik, guru bisa memberikan tugas pada siswa agar mereka bisa belajar mandiri dan latihan mengerjakan soal. Salah satu solusi belajar mandiri yang dapat dimanfaatkan oleh siswa ialah menggunakan platform pembelajaran digital. Ada cukup banyak platform pembelajaran yang tersedia di internet. 

Kejarcita.id hadir sebagai salah satu solusi yang mudah diakses dan dapat membantu siswa untuk melakukan proses belajar secara mandiri.

Dokpri
Dokpri

Kejarcita.id membuat fitur Bank Soal. Siswa bisa latihan secara mandiri dengan mengakses soal-soal yang tersedia. Ada lebih dari 80.000 soal yang dapat digunakan, dan akan selalu di-update sehingga sesuai dengan kebutuhan terkini dalam pendidikan. Soal-soal yang terdapat di Bank Soal Kejarcita.id ada berbagai macam. Terdiri dari soal pilihan ganda, esai singkat, soal AKM, dan soal HOTS. Siswa dapat memilih mengerjakan latihan soal sesuai rekomendasi sistem, memilih acak, atau mengerjakan soal AKM.

3. Menganalisis hasil karya siswa

Menganalisis hasil karya siswa atau lembar kerja siswa. Hal ini sangat bermanfaat untuk mengidentifikasi potensi siswa. Mungkin beberapa siswa memiliki kemampuan untuk membuat karya yang baik, ada juga yang kurang baik dalam membuat karya namun ia pandai dalam akademik. Beberapa hal ini dapat dianalisis dan diidentifikasi. 

Karena setiap siswa memiliki potensi yang berbeda-beda, mulai dari siswa yang pandai menggambar, ataupun siswa yang memiliki bakat storytelling yang baik. Beberapa potensi ini yang mungkin dapat diidentifikasi untuk dikembangkan, agar lebih terarah dan bermanfaat untuk siswa. Dengan potensi yang ada pada siswa akan membantu siswa mengenal dirinya dengan baik. Hal ini akan membuat siswa mampu mengenali passion dirinya.

4. Melakukan wawancara

Tidak hanya mengamati, ataupun menganalisis siswa. Akan tetapi guru juga dapat mengidentifikasi potensi siswa dengan cara wawancara. Wawancara disini dapat dilakukan dengan siswanya secara langsung, akan tetapi juga dapat dilakukan pada orang tua siswa. 

Dengan guru mewawancarai orang tua siswa akan menemukan beberapa jawaban yang mungkin tidak terjawab saat melakukan analisis saat siswa di kelas. Dengan melakukan wawancara pada orangtua siswa, guru akan mengetahui kebiasaan, kesukaan ataupun perilaku siswa saat di rumah. Hal ini juga dapat dilakukan sebagai acuan guru dalam mengidentifikasi potensi siswa yang mungkin dapat dikembangkan nantinya.

5. Melakukan pengamatan dengan rekan sejawat

Guru dapat melakukan kerja sama dengan wali kelas untuk melakukan pengamatan. Hal ini dapat dilakukan dengan mengamati hasil kerja siswa, mengamati nilai rapor. Hasil ujian ataupun hasil karya siswa. Dengan begitu guru akan lebih mudah dalam mengidentifikasi potensi siswa dengan mudah, karena guru tidak perlu mengidentifikasi sendiri. 

Itulah fungsi kerja sama dengan rekan sejawat, agar mempermudah guru dalam mengidentifikasi potensi siswa yang mungkin dapat dikembangkan. 

Tidak hanya nilai selama sekolah, nilai psikotes jika ada juga dapat digunakan sebagai acuan mengidentifikasi potensi siswa. Karena dengan adanya nilai psikotes, guru dapat melihat hasil psikotes dan mampu mengambil kesimpulan apa potensi yang mungkin dimiliki seorang siswa didiknya.

6. Menguji kreativitas siswa

Menguji kreatifitas siswa dapat dilakukan dengan cara memberi tugas yang berhubungan dengan kreatifitas, misalnya memberi tugas tentang seni ataupun sebagainya. Selain itu dalam menguji kreativitas siswa dapat juga dilakukan dengan memberi tugas tentang adat istiadat. Ataupun berhubungan dengan hobi, menggambar, melukis bernyanyi dan lain-lain. 

Dalam menguji kreativitas siswa, usahakan guru memberi kebebasan untuk siswa berekspresi dan bebas membuat karya sesuai kemampuannya. Tidak perlu dibatasi dalam hal apapun, selama itu masih aman dan tetap menjaga nama sekolah. Karena setiap siswa memiliki tingkat kreativitas yang berbeda-beda.


7. Melakukan pendekatan dengan siswa

Melakukan pendekatan dengan siswa, guru dapat melakukan pendekatan dengan siswa dengan berbagai cara. Pendekatan tematik misalnya dengan pendekatan yang menjadi pusat pengembangan dan pusat pembelajaran. Guru dapat melakukan pendekatan dengan siswa untuk mengenal lebih jauh siswa, hal ini juga dapat mengidentifikasi potensi siswa. 

Dengan begitu guru dapat menggali potensi siswa dengan mudah. Dengan melakukan pendekatan dengan siswa akan memudahkan guru menggali potensi yang dapat dikembangkan oleh siswa. Pendekatan yang intens akan membuat siswa dan guru, lebih akrab. Hal ini akan membuat siswa menemukan potensi yang mungkin menonjol, dan dapat dikembangkan oleh siswa kedepannya.

Itulah beberapa cara untuk mengidentifikasi potensi siswa. Tentu guru harus memiliki strategi dalam mengidentifikasi potensi siswa, misalnya dengan cara memberikan konsep pembelajaran yang berbeda dengan lainnya. Memberikan konsep pembelajaran yang tidak monoton. 

Hal ini juga dapat dijadikan acuan dalam mengidentifikasi potensi siswa, karena dengan adanya konsep baru dalam pembelajaran. Akan membuat karakter siswa maupun potensi siswa ini menonjol. Karena dengan memilih konsep pembelajaran yang berbeda, guru akan mengajarkan pada siswa bagaimana cara belajar agar tidak monoton. 

Strategi ini dapat dilakukan guru agar siswa tidak bosan, selain itu juga dapat dijadikan acuan dalam mengidentifikasi potensi siswa agar dapat dikembangkan kedepannya.

Untuk membantu mengoptimalisasikan kegiatan pembelajaran, kerjacita hadir memberikan pelatihan serta support system yang didesain sesuai dengan kebutuhan kerja guru dalam hal merencanakan, melaksanakan, hingga mengevaluasi pembelajaran di kelas. 

Pelatihan gurucita dan support system kejarcita bersifat terkini dan terstruktur untuk menjawab tantangan era digital dan Merdeka Belajar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun