Menganalisis hasil karya siswa atau lembar kerja siswa. Hal ini sangat bermanfaat untuk mengidentifikasi potensi siswa. Mungkin beberapa siswa memiliki kemampuan untuk membuat karya yang baik, ada juga yang kurang baik dalam membuat karya namun ia pandai dalam akademik. Beberapa hal ini dapat dianalisis dan diidentifikasi.Â
Karena setiap siswa memiliki potensi yang berbeda-beda, mulai dari siswa yang pandai menggambar, ataupun siswa yang memiliki bakat storytelling yang baik. Beberapa potensi ini yang mungkin dapat diidentifikasi untuk dikembangkan, agar lebih terarah dan bermanfaat untuk siswa. Dengan potensi yang ada pada siswa akan membantu siswa mengenal dirinya dengan baik. Hal ini akan membuat siswa mampu mengenali passion dirinya.
4. Melakukan wawancara
Tidak hanya mengamati, ataupun menganalisis siswa. Akan tetapi guru juga dapat mengidentifikasi potensi siswa dengan cara wawancara. Wawancara disini dapat dilakukan dengan siswanya secara langsung, akan tetapi juga dapat dilakukan pada orang tua siswa.Â
Dengan guru mewawancarai orang tua siswa akan menemukan beberapa jawaban yang mungkin tidak terjawab saat melakukan analisis saat siswa di kelas. Dengan melakukan wawancara pada orangtua siswa, guru akan mengetahui kebiasaan, kesukaan ataupun perilaku siswa saat di rumah. Hal ini juga dapat dilakukan sebagai acuan guru dalam mengidentifikasi potensi siswa yang mungkin dapat dikembangkan nantinya.
5. Melakukan pengamatan dengan rekan sejawat
Guru dapat melakukan kerja sama dengan wali kelas untuk melakukan pengamatan. Hal ini dapat dilakukan dengan mengamati hasil kerja siswa, mengamati nilai rapor. Hasil ujian ataupun hasil karya siswa. Dengan begitu guru akan lebih mudah dalam mengidentifikasi potensi siswa dengan mudah, karena guru tidak perlu mengidentifikasi sendiri.Â
Itulah fungsi kerja sama dengan rekan sejawat, agar mempermudah guru dalam mengidentifikasi potensi siswa yang mungkin dapat dikembangkan.Â
Tidak hanya nilai selama sekolah, nilai psikotes jika ada juga dapat digunakan sebagai acuan mengidentifikasi potensi siswa. Karena dengan adanya nilai psikotes, guru dapat melihat hasil psikotes dan mampu mengambil kesimpulan apa potensi yang mungkin dimiliki seorang siswa didiknya.
6. Menguji kreativitas siswa
Menguji kreatifitas siswa dapat dilakukan dengan cara memberi tugas yang berhubungan dengan kreatifitas, misalnya memberi tugas tentang seni ataupun sebagainya. Selain itu dalam menguji kreativitas siswa dapat juga dilakukan dengan memberi tugas tentang adat istiadat. Ataupun berhubungan dengan hobi, menggambar, melukis bernyanyi dan lain-lain.Â
Dalam menguji kreativitas siswa, usahakan guru memberi kebebasan untuk siswa berekspresi dan bebas membuat karya sesuai kemampuannya. Tidak perlu dibatasi dalam hal apapun, selama itu masih aman dan tetap menjaga nama sekolah. Karena setiap siswa memiliki tingkat kreativitas yang berbeda-beda.
7. Melakukan pendekatan dengan siswa
Melakukan pendekatan dengan siswa, guru dapat melakukan pendekatan dengan siswa dengan berbagai cara. Pendekatan tematik misalnya dengan pendekatan yang menjadi pusat pengembangan dan pusat pembelajaran. Guru dapat melakukan pendekatan dengan siswa untuk mengenal lebih jauh siswa, hal ini juga dapat mengidentifikasi potensi siswa.Â