Metodologi dan Metode
Adapun tahap-tahap yang dijalankan menurut Wals dan Eijff dalam melakukan studi kasus antara lain: orientating(Apa yang kita cari? Apa yang ingin kita tahu?), deconstructing (Apa asumsi kita? Apakah asumsi-asumsi bisa ditemukan dalam literatur yang relevan?), questioning(apa pertanyaan yang dibutuhkan untuk diminta? Oleh siapa? Untuk siapa?), interwiewing(menggunakan pertanyaan terbuka, cek list), analiyzing(analisa kasus intra dan inter, menggunakan transkrip).
Ada empat kasus yang dipetakan di dalam pendekatan instrumental, pendekatan emansipatoris dan campuran keduanya.
Kasus 1: “The Adopt a Chicken Campaign” (Instrumental)
Maksud dari kampanye ini adalah untuk merangsang kesadaran publik sekaligus bentuk dukungan terhadap pertanian unggas yang dilakukan secara organik dengan membiarkan warga negara mengonsumsi ayam. Kampanye ini juga merupakan bentuk keinginan pemerintah akan adanya peningkatan penjualan pasar melalui konsumsi makanan organik di Belanda sebesar 10% di tahun 2010. Sekaligus juga bertujuan untuk meninggalkan peternakan unggas yang diolah secara pabrik yang justru akan berdampak terhadap kesehatan.
Kasus 2: “Creating Sustainable Urban Districts” (Emancipatory)
Ini merupakan salah satu proyek dari pemerintah Belanda dengan tujuan untuk keberhasilan yang nyata yang sifatnya berkelanjutan demi meningkatkan kualitas hidup masyarakat kota yang berada dalam distrik tersebut. Melalui program ini akan disediakan fasilitas konsultasi bagi masyarakat dengan para stakeholders. Dengan adanya fasilitas seperti ini tentu akan membantu masyarakat dalam menyampaikan visi ke depan sebagai bentuk pemaknaan atas dukungan publik dan berkelanjutan dengan berfokus pada penduduk lokal dalam mengerjakan proyek.
Kasus 3: “Den Haneker” (Blend)
Ini merupakan salah satu asosiasi lingkungan yang berorientasi ke pertanian dengan tujuan untuk mempertahankan dan mengelola elemen-elemen pemandangan yang terdapat pada area pertanian. Asosiasi ini menggunakan pendekatan EE dengan memberikan dukungan melalui pemberian pelajaran, memelihara dan mengurus website serta membagikan brosur, video, majalah, booklets dan materi-materi pelajaran. Jumlah anggota dari asosiasi ini sebanyak 1000 orang dengan fokus pada pengelolaan dan penggunaan lahan yang ada di daerah pedesaan.
Kasus 4: “The Story of the Heuvelrug Region” (Blend/Mix/)
Proses ini bertujuan untuk menghubungan antar wilayah melalui pembuatan jembatan penyeberangan dengan konsep hijau dengan memotong jalan raya yang besar. Proses ini dapat tercapai melalui bentuk kepedulian, kolaborasi dan dukungan di antara para stakeholder yang berada di wilayah-wilayah tersebut. Adapun empat sub-proyek yang harus diimplementasikan yang berfokus pada kelompok: para relawan, petugas administrasi/pemerintahan, siswa atau murid dan para pengunjung tempat rekreasi.