(Di jalanan, koin Azizah pun tetap berlangsung/dok. Oss Rebong)
Pada intinya, kisah Azizah “Maumere” di panggung KDI MNC TV merupakan sebuah gebrakan baru bahwa perempuan Sikka juga bisa berkiprah dan menjadi sukses. Masyarakat Sikka yang khas dengan budaya patriarkatnya seringkali mengesampingkan sosok perempuan sebagai mereka yang hanya bergerak di urusan “belakang” (seputar dapur). Penafsiran keliru terhadap makna budaya membuat perempuan tak jarang disepelekan, bahkan dilecehkan begitu saja. Namun, fenomena Azizah telah memberikan momentum kebangkitan kaum perempuan Sikka. Bahwasannya, tidak hanya lelaki yang bisa meraih sukses dan mengharumkan nama masyarakat dan terutama keluarga. Azizah telah menunjukkan bahwa perempuan juga mampu melakukannya. Azizah menampilkan bahwa kualitas suara perempuan Maumere mampu menggetarkan publik nasional. Ia juga mengajarkan bahwa bakat dan kemampuan itu harus dikembangkan, tak kenal latar belakang sosial dan budaya. Sebuah kisah yang layak diapresiasi. Sekarang (saat tulisan ini diturunkan), Azizah telah lolos dari babak 12 besar KDI dan akan berjuang pada babak sepuluh besar. Entah selanjutnya Azizah sukses menjadi juara ataupun tidak, ia telah memberikan warna baru bagi perempuan Maumere, Sikka, Flores pada khususnya, dan NTT pada umumnya. Dengan demikian, citra Azizah tidak hanya cantik tetapi juga memiliki akhlak yang mulia. Terima kasih Azizah, dirimu telah memberikan secuil inspirasi bagi kami semua.
Salam dari Maumere…terima kasih, epang gawan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H