Mohon tunggu...
Epa  Mustopa
Epa Mustopa Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang Pendidik Yang Tersesat Menjadi Tenaga Kependidikan

Saya sangat suka menulis. Menulis apa yang saya ingin tulis. Dari tulisan kita bisa lebih meningkatkan kemampuan. Baik kognitif, afektif, emosional dan spiritual

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Wanita Tua Merana

12 Maret 2017   08:25 Diperbarui: 12 Maret 2017   08:33 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dia seperti sebatang kara

Perempuan tua penanam bunga

Setiap pagi hilir mudik ke teras tetangga

Membuat semua merasa iba

Padahal,

Dia beranak tiga

Yang sudah mampu berumah tangga

Dengan gaya yang serba ada

Enggan,

Dia meminta pada anaknya

Entah malu

Atau takut sama menantu

Dia tidak pernah bicara

Tentang anaknya yang begitu tega

Biarkan kulit perutnya rata

Tanpa ada pengganjal rasa

Dia selalu bangga dengan anak menantu

Menutup bau dengan sayang di kalbu

Itulah kasih sayang ibu

Tak pernah berubah sepanjang waktu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun