Mohon tunggu...
Enzia Liyana Faiqa
Enzia Liyana Faiqa Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - SMP

ror 🧟‍♀️

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hadiah untuk Kakak Iparku

9 Oktober 2024   16:40 Diperbarui: 9 Oktober 2024   21:32 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ana kembali ke dapur. Dengan cepat, ia memanaskan minyak, dan menumis bumbu halus tadi bersama dengan 2 batang serai yang sudah dimemarkan, lengkuas seukuran jempol yang sudah dimemarkan, 2cm jahe yang sudah dimemarkan, 5 lembar daun jeruk, 2 lembar daun salam, dan 2 lembar daun kunyit yang sudah disimpulkan. Setelah menumisnya hingga harum, aroma pedas mulai menyebar ke seluruh ruangan, membuatnya merasa tenang. Ia menambahkan 1 ekor ayam yang sudah dipotong menjadi 8 bagian ke dalam wajan tumisan bumbu, mengaduknya dengan penuh cinta hingga ayam berubah warna dan sedikit matang.

Ana juga membahkan santan encer kedalam wajan dan diaduk hingga merata. Setelah ayam empuk, Ana menambahkan santan kental. Ana memasaknya dengan api kecil sambil terus diaduk agar santan tidak pecah.

Namun, tiba-tiba, saat ia mencicipi bumbunya, Ana merasa ada yang kurang. "Apa yang kurang? Kenapa rasanya tidak seperti yang aku harapkan?" pikirnya cemas.

Ketika suasana mulai menegangkan, Aldo tiba-tiba muncul. "Apa yang terjadi, Ana?" tanyanya. Dengan canggung, Ana menjelaskan masalahnya. Aldo tersenyum dan berkata, "Coba kita tambahkan sedikit gula dan garam, aku yakin itu akan membantu." Setelah mencoba saran Aldo, bumbu ayam lado hijau pun akhirnya menjadi sempurna.

Saat hidangan selesai, aroma ayam lado hijau memenuhi seluruh rumah. Ana merasa bangga, tetapi juga lelah. Tiba-tiba, terdengar ketukan di pintu. Ana membukanya dan terkejut melihat Carsia. calon kakak iparnya, berdiri di depan dengan senyuman lebar. "Wah aroma apa ini? Sepertinya ada yang memasak makanan lezat di dapur" Ucap Carsia dengan penuh semangat.

Carsia dengan penuh penasaran ia pergi menuju dapur. Melihat Ana berdiri di depan wajan, Carsia bertanya "Halo adikku yang manis, apa yang sedang kamu lakukan?".

Perlahan Ana membalik badan dengan raut wajah sedih, membuat Carsia semakin bertanya-tanya "Ada apa dengan kamu Ana?"

Ana menyuruh Carsia untuk berada di dekatnya, ia perlahan membuka tutup wajan "Kamu jangan terkejut ya kakak ipar" Ujar Ana dengan nada serius.

Carsia mendeguk air ludah "Baiklah adik ipar". Ana pun membuka tutup wajan dengan ekspreksi penuh semangat.

"Taraaaa..Ini spesial untukmu kakak ipar, aku membuatnya sendiri"
Ana mengangkat bahu beserta satu alisnya dan berseringai.

Carsia terharu dan memeluk Ana "Terimakasih Ana! Ini adalah hadiah terbaik yang pernah aku terima! Aku sangat menyukainya".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun