1. Pengertian Pola Asuh
Pengertian pola asuh secara garis besar adalah perlakuan yang diberikan dalam pemberian pengasuhan, bimbingan, pendekatan yang dilakukan secara terus menerus untuk membentuk suatu proses perbuatan atau sikap.Â
Pola asuh terhadap anak yaitu suatu perlakuan dalam memberikan bimbingan atau pengasuhan yang dilakukan secara teratur oleh orang tua kepada anak sehingga mendapatkan suatu sikap sebagai hasilnya.Â
Pola asuh yang baik dan tepat akan menghasilkan sikap yang baik pula. Demikian sebaliknya, pola asuh yang keliru akan membentuk sikap yang keliru pula.Â
Pola asuh didapatkan dari kebiasaan yang dilakukan setiap hari, sesuatu yang sering dilihat disekitarnya, ataupun perasaan yang sering dirasakan.Â
Untuk mendapatkan pola yang baik dalam pengasuhan, terutama pengasuhan terhadap anak, maka perlu dilakukan perlakuan yang baik, pendekatan yang tepat dan contoh yang baik. Karena pada dasarnya, pola asuh terhadap anak akan mempengaruhi psikologi anak tersebut untuk menentukan karakternya dalam berkehidupan.Â
Sebagai manusia yang memiliki sifat visualisasi, anak akan tumbuh sesuai dengan apa yang dilihatnya dan bersikap sesuai apa yang dirasakannya melalui batinnya.Â
2. Pola Asuh Sebagai Sentra Perkembangan Psikologi
Seringkali kita lihat di sekitar kita, orang dengan karakteristik yang berbeda-beda. Cara berpikir yang berbeda, perilaku yang berbeda, ataupun gaya hidup yang berbeda pula. Hal tersebut karena perlakuan yang diterima atau dirasakan dalam perkembangan psikologi mereka juga tidak sama antara orang yang satu dengan yang lain pada masa awal kehidupannya.Â
Ketika seorang anak diberikan perlakuan yang penuh kasih sayang, sikap yang lemah lembut, melihat kedisiplinan pada kebiasaan sehari-hari, maka akan tercipta pribadi yang lemah lembut, karakter yang penuh kasih sayang dan jiwa kedisiplinan yang tinggi.Â
Perkembangan psikologi seseorang sangat dipengaruhi oleh pola asuh yang diberikan orang tuanya. Pola asuh yang salah dan semrawut juga akan menghasilkan psikologi yang tidak sehat, brutal, semaunya sendiri, susah diatur. Sehingga tercipta karakter yang antagonis.Â