Mohon tunggu...
Eni Susanti
Eni Susanti Mohon Tunggu... Guru - Guru PAUD di salah satu sekolah swasta di kabupaten Pemalang, Jawa Tengah

Wanita lahir di Pemalang, 13 Agustus 1986. Menikah dengan Gusdianto, 1 November 2007 dengan dikaruniai empat orang anak. Mulai mengajar pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Nonformal di Kelompok Bermain Nisa Al-Hidayah tahun 2010-2013. Terjun di dunia marketing perbukuan pada 2013-2014. Kembali mengajar pada PAUD formal di salah satu TK swasta tahun 2014-sekarang. Lulus S1 Universitas Ivet Semarang jurusan PG-PAUD tahun 2019 angkatan ke-1 yang sebelumnya bernama IKIP Veteran Semarang.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Rapat Sidang Paripurna, DPR Lupa Etika Berdemokrasi?

12 Oktober 2020   22:33 Diperbarui: 12 Oktober 2020   22:44 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

"Tidak! saya yang mengatur"

"Tidak, saya dulu...(mikrofon dimatikan)"

Pada tayangan rekaman jalannya rapat tersebut tampak beberapa kali terjadi pemotongan pembicaraan. Hal ini menjadi sorotan banyak pihak. Terutama mengenai moral toleransi dan apresiasi ketika berbicara menyampaikan pendapat dalam suatu rapat penting. 

Anggota DPR merupakan orang-orang pilihan yang terpercaya mampu menyampaikan aspirasi rakyatnya secara santun. Sangat disayangkan jika dalam melaksanakan hak berpendapat dalam musyawarah sesuai pasal 28 UUD 1945,tidak mengindahkan kaidah atau etika dalam berdemokrasi. 

Seyogyanya para elite politik mengingat dan mengevaluasi kembali wawasan terhadap nilai-nilai Pancasila dan asas berdemokrasi, berpendapat, serta mengeluarkan pikirannya dengan lebih santun, agar tidak terjadi lagi peristiwa yang tidak atau kurang etis dihadapan publik pada sidang-sidang berikutnya. 

Beberapa asas Demokrasi untuk melawan lupa para elite politik, antara lain:

1. Asas Kerakyatan

Asas kesadaran untuk cinta kepada rakyat, memiliki semangat kerakyatan, berintegrasi kepada rakyat untuk mencapai satu tujuan yang sama dengan rakyat. 

2. Asas Musyawarah

Asas musyawarah merupakan asas yang memperhatikan aspirasi dan kehendak seluruh rakyat melalui forum konsultasi bersama didasari rasa kasih sayang untuk mencapai kesepakatan-kesepakatan. 

Dalam bermusyawarah, saat menyampaikan pendapat untuk mencegah terjadinya konflik akibat perbedaan pendapat, terdapat etika atau tata krama yang perlu diperhatikan. Sehingga dibutuhkan cara yang tepat agar suasana musyawarah pun berjalan dengan kondusif. Etika berpendapat tersebut, yakni;

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun