Mohon tunggu...
Eny Prihastini
Eny Prihastini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sejarah

Membaca buku sejarah

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Arsip Jejak Kebangkitan Nasional

11 Juni 2024   08:03 Diperbarui: 11 Juni 2024   08:43 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kebangkitan Nasional di Indonesia menginspirasi langkah-langkah kearsipan dengan menekankan pentingnya arsip yang autentik dan terpercaya sebagai wujud akuntabilitas kepada masyarakat, bangsa, dan negara dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan. Penekanan pada akuntabilitas dan transparansi ini sejalan dengan semangat Kebangkitan Nasional, yang mendorong upaya menuju tata

kelola pemerintahan yang baik dan peningkatan pelayanan publik. (Halaman 1,52)

Titik balik kebangkitan pengelolaan arsip statis di ANRI ditandai dengan penekanan pada pentingnya arsip yang autentik dan terpercaya sebagai wujud akuntabilitas kepada masyarakat, bangsa dan negara. perubahan konsep, terminologi, dan peraturan terkait kearsipan, yang menekankan pentingnya arsip yang autentik dan terpercaya demi akuntabilitas dan transparansi dalam organisasi dan lembaga, serta negara dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan.

Peran archipalist akan semakin strategis, seperti disampaikan Kepala Arsip Nasional RI Mustari Irawan seraya menegaskan betapa besarnya peran archipalist dalam penyelenggaraan pemerintahan dan penyelenggaraan negara.  

Buku ini menekankan peran pengelolaan arsip dalam mendukung akuntabilitas pemerintah dengan menyatakan bahwa berfungsinya pengelolaan arsip membantu mencapai akuntabilitas, yang merupakan hal penting bagi tata kelola yang baik. Lebih lanjut disebutkan bahwa akuntabilitas suatu lembaga bergantung pada ketersediaan informasi terkait penyelenggaraan pelayanan yang terdapat pada arsip, khususnya arsip dinamis di masing-masing lembaga. (Halaman 27)

Penciptaan panduan arsip statis, yang dikenal sebagai "panduan arsip statistik", membantu menyediakan akses mudah ke arsip dengan menawarkan bantuan pencarian sekunder berdasarkan pedoman Deskripsi Arsip Standar Internasional (ISAD (G)). Panduan ini membantu pengguna dalam menemukan bahan arsip tertentu dengan mudah berdasarkan fungsi, tugas, dan subjeknya, sehingga menjembatani kesenjangan antara pengguna dan arsip. (Halaman 25)

Poin-poin penting yang dibahas mengenai upaya reformasi pengelolaan kearsipan di Indonesia antara lain, perlunya sistem pengelolaan kearsipan yang terintegrasi, komprehensif, dan modern untuk mencapai tata kelola yang baik. Selain itu, dokumen tersebut menyoroti bahwa pengelolaan kearsipan merupakan tugas mulia dan bagian dari reformasi birokrasi untuk mencapai tata kelola yang baik. (Halaman 3,20,21)

Buku ini menyoroti kolaborasi dan kegiatan yang melibatkan ANRI dan lembaga lain dalam melestarikan arsip dan mendorong transparansi dengan menyebutkan lokakarya dan seminar yang diselenggarakan oleh ANRI bekerja sama dengan Asosiasi Arsiparis Indonesia (AAI) dengan topik seperti autentikasi arsip elektronik, arsip hasil digitalisasi, dan pengamanan dokumen arsip negara.

Acara ini bertujuan untuk menjaring sumbangsih dan masukan masyarakat mengenai pemanfaatan arsip elektronik dan arsip digital sebagai alat bukti yang sah di pengadilan dan hak-hak keperdataan masyarakat, serta menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam pengelolaan arsip. (Halaman 4,43,44,48,49)

ANRI menjalin kerja sama dengan lembaga lain seperti Perpustakaan Nasional melalui kesepakatan bersama yang mencakup koordinasi di bidang pengelolaan kearsipan dan perpustakaan. ANRI juga menjalin kerja sama dengan Arsip Nasional Australia melalui penandatanganan Nota Kesepahaman dan Program Eksekutif yang berfokus pada pertukaran kemampuan dan pengalaman di bidang pelestarian. (Halaman 55, 56)

Kekurangan pengelolaan arsip di Indonesia antara lain kurangnya pengelolaan arsip yang handal sehingga menimbulkan permasalahan seperti kesalahan penanganan surat suara dan sisa surat suara pada pemilu legislatif tanggal 9 April 2014. Selain itu, tidak adanya pengelolaan arsip yang baik dapat mengakibatkan kerentanan terhadap manipulasi suara masyarakat, sehingga menekankan pentingnya pengelolaan arsip yang akuntabel dan transparan. (Halaman 7)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun