Mohon tunggu...
ENY MUTATOWIAH
ENY MUTATOWIAH Mohon Tunggu... -

Penulis lepas yang menulis hanya sebatas hobi dan untuk mendokumentasikan ide dalam bentuk tulisan. Senang dan sedang mendalami ilmu yang berhubungan dengan masalah hati dan sejarah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menangislah

31 Oktober 2017   14:01 Diperbarui: 31 Oktober 2017   14:03 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Air mata adalah benda yang sangat berharga di akhirat nanti, satu tetes air mata saja bisa menjadi penyebab mendapatkan Rahmat Allah. Tapi tentu saja tidak semua air mata bisa mendapat ampunan dan Rahmat Allah, air mata yang mahal itu adalah air mata yang jatuh karena mengingat Allah, karena takut pada Allah, karena menangisi dosa dan merasa tidak diampuni, air mata yang jatuh ketika melihat keagungan Allah. 

Sekali saja pernahkah kita menangis bukan karena masalah atau karena terlalu bahagia, pernahkan menangis ketika mengingat dosa, pernahkah meneteskan air mata ketika mendengar Al Quran dibaca, pernahkah air mata menetes ketika melihat dan takjub dengan keindahan alam ciptaan Allah.

Sebagaimana manusia, pastilah pernah air mata kita tumpah karena sebuah keadaan, dan paling banyak adalah karena kesedihan. Karena dunia ini memang didesain untuk menghancurkan hatimu, jadi kalau kita mencari kebahagiaan di dunia ini maka kita berada di tempat yang salah. 

Yang paling baik adalah bagaimana kita menghadapinya, bagaimana kita mengarahkan air mata kita menjadi berguna dan menjadi harta karun yang akan kita butuhkan suatu saat nanti. Yang paling penting adalah bagaimana mengelola hati, karena kesedihan dan penderitaan itu sudah pasti akan terjadi. Kesedihan pasti terjadi baik itu pada orang kaya, orang miskin, orang cantik, ganteng ataupun jelek, tua ataupun muda. 

Yang paling sukses adalah yang paling bisa menggembalakan hatinya. Dan orang yang paling sukses menata hati adalah orang yang paling memahami tujuan hidupnya, bahwa hidupnya di dunia ini hanyalah sementara dan hanya tempat ujian, dia menyadari sepenuhnya bahwa penderitaan adalah hal yang pasti akan dihadapinya di dunia ini, dan dia yakin dengan kehidupan setelah kematian, dan yakin dengan pertemuan dengan Tuhannya.

Menangislah, tangisilah dosa2 kita yang telah lalu, menangislah karena sholat yang tidak khusyuk, menangislah karena tidak bisa membahagiakan orang tua, menangislah kala tidak ada satu manusia pun yang peduli pada kita...karena pada saat itulah kita tahu bahwa hanya Allah lah yang tetap peduli pada kita apapun keadaan kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun