Pernahkah kita berkata kasar ? kebanyakan dari kita pernah mengucapkannya ketika dalam kondisi marah dan emosi sedang memuncak. Bisa kalimat apa saja, kalau dalam bahasa inggris istilah kerennya "oohh ss....tt" . Ketika di jalanan sedang berkendara, kemudian ada pengendara lain yang mendahului atau hampir menyerempet kita, kemungkinan besar tanpa sadar keluar kalimat kasar, entah apalah itu, tergantung kebiasaan kita. Dan masalahnya sekarang, kata2 kasar macam itu malah dianggap keren, mungkin ada rasa bangga ketika mengucapkan "ooohh sss...tt" atau kalimat lain, kalau di bandung yang saya sering dengan adalah kalimat "a......g" atau "a.....r" Â walaupun ditengah kadang sudah dirubah hurufnya, tapi tetap saja itu adalah kata2 kasar.
Mari kita bayangkan sejenak, bagaimana ketika sedang berkendara ada seseorang yang menyalib sembarangan dan anda menyumpahinya dengan beberapa kalimat kasar (entah itu bahasa indonesia, sunda, inggris ataupun jawa), trus emosi terpancing, anda gas lebih kencang kemudian menabrak kendaraan di depan...dan ups anda meninggal saat itu juga, dan kalimat terakhir yang anda ucapkan adalah "bla bla bla" yang termasuk kategori kata kasar. Padahal harapan kita semua adalah ketika meninggal kalimat terakhir yang kita ucapkan adalah kalimat tauhid atau setidaknya kalimat kalimat yang baik, begitu kan ?
Suatu saat akan ada hari dimana kita akan menerima sebuah buku catatan, catatan tentang semua amal2 kita. Ketika membuka lembaran2 halamannya, ternyata ada banyak kata2 kasar yang mengiringi ucapan2 kita, padahal saat itu kita tidak sedang dalam kondisi marah, dll. Saking sudah menjadi trend dan gaya hidup, ketika dalam kondisi bahagia pun terkadang keluar kalimat kasar. Kawan, mari kita perbaiki ucapan2 kita, mari kita berusaha menahan diri, jangan sampai catatan amalan kita banyak terisi kata2 kasar.
Islam bukan hanya tentang ibadah, berhaji dan sedekah. Islam bukan hanya tentang rukuk, sujud dan AlQuran, Islam bukan hanya tentang menyembah Sang Pencipta. Islam juga berarti peduli terhadap hak makhluk Allah yang lain. Dan itu berarti bicara dengan baik, jangan berkata kasar, jangan menghina, jangan terlibat pembicaraan yang vulgar tidak bermanfaat dan kasar. Itu bukanlah tanda orang beriman. Â
Jika kita berkata bagus, amal baik kita akan menjadi bagus dan murni, lidah itu punya pengaruh besar terhadap tangan, kaki dan anggota tubuh lainnya. Ada sebuah hadist, saya lupa lengkapnya siapa yang meriwayatkannya, setiap pagi anggota2 tubuh lain itu memohon kepada lidah agar mengeluarkan kata2 yang baik, karena kata2 yang diucapkan lidah akan mempengaruhi prilaku kita.
Tidak peduli seberapa marahnya kita, betapa emosinya kita, saran terbaik dari Allah dan Rasulullah SAW adalah dengan mengendalikan diri.
Mari menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H