Mohon tunggu...
Eny Choi
Eny Choi Mohon Tunggu... Relawan - Ganbatte Bushido

Social Worker, Community Development

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

IDI Jombang Bentuk Tim Dukungan Psikososial dan Duta Penyintas

6 Juni 2020   23:11 Diperbarui: 6 Juni 2020   23:10 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti pada saat rapat berlangsung peksos PKH mendapat laporan dan kiriman video pasien terpapar covid 19 yang ada di salah satu rumah isolasi. Kebetulan pasien tersebut adalah keluarga penerima manfaat Program Keluarga Harapan (KPM PKH). 

Disitu pasien mengeluh tidak mendapat perlakuan yang layak. Selesai rapat koordinasi bersama beberapa dokter peksos supervisor mendatangi rumah isolasi untuk kroscek video tersebut.

Ternyata hasil identifikasi menunjukkan fakta sebaliknya. Pasien semua mendapat layanan yang terbaik yang bisa dilakukan oleh tim nakes dan relawan. Berdasar keterangan Bapak Nasrullah pimpinan dari rumah isolasi, semua sudah sesuai SOP dalam merawat pasien covid 19. 

Semula peksos supervisor juga ditawari untuk memakai baju APD dan berinteraksi langsung dengan pasien. Namun demi menghormati protokol kesehatan yang dijalankan peksos sudah merasa bisa menerima penjelasan dari tim nakes dan relawan. 

Pasien rumah isolasi di Jombang kota ini sebanyak 34, dan akan tambah lagi 10 orang. Makanan dan snack diberikan tiga kali sehari dari RSUD. Malam ada kopi dan jahe. 

Permainan mengusir kebosanan dari donator dan RSUD seperti karambol, raket badminton serta kartu remi sudah diberikan juga untuk pasien. Handphone dari masing-masing pasien juga diperbolehkan dibawa bahkan disediakan fasilitas wifi (dipasang khusus untuk pasien). Tiap pagi ada salah satu pasien berusia 14 tahun yang bisa dan gemar melakukan senam akhirnya menjadi instruktur senam bagi seluruh pasien. 

Kamar (bed) serta kamar mandi juga terpisah antara yang confirm dan reaktif. Artinya pasien sudah mendapatkan yang selayaknya didapatkan. Justru yang memprihatinkan adalah tenaga perawat yang hanya 12 orang shift empat kali. Jadi sekali shift ada tiga orang relawan yang menemani dan melayani pasien. Tidak seimbang dengan jumlah pasien yang terus semakin bertambah.

Hanya kekuatan kebersamaan, bersatu membantu melawan covid 19 sesuai masing-masing bidang yang bisa mengalahkan pandemik ini. Ada baiknya selalu memposting hal-hal positif yang bisa membuat orang menjadi lebih bersemangat. 

Karena pikiran positif serta semangat bisa melalui situasi dan kondisi bersama itu adalah penguat daya imun. Salam peksos. #kitadisini #lindungidirisendiri #lindungitemankerja #salingmengingatkan #newnormal

Pekerja Sosial PKH Jombang
Sri Indaryani,S.Sos.,M.PdI.,M.Sos

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun