Mohon tunggu...
Eny DArief
Eny DArief Mohon Tunggu... Lainnya - An ordinary woman

Halloo, apa kabar?

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tetangga oh Tetangga

20 Oktober 2022   15:31 Diperbarui: 20 Oktober 2022   15:43 614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya menceritakan kehidupan bertetangga disebuah perkampungan Ibu Kota Jakarta, dimana menurut cerita, tempat saya tinggal tersebut adalah kawasan BRONX nya Jakarta Pusat. Banyak cerita terhimpun disitu, dari kenakalan anak-anak remaja yang menebar paku di jalan raya, sampai dengan para copet, banyak tinggal disitu.

Saya sendiri tidak banyak mengenal mereka, tapi diantara mereka banyak yang kenal saya, mereka yang tinggal disitu kebanyakan teman SD saya, karena sekolah SD saya berada dilingkungan itu, jadi bukan hal yang aneh kalau mereka mengenali saya. 

Ada hal lucu yang terjadi saat itu, ketika teman saya, dari luar lingkungan, kehilangan dompetnya di salah satu kendaraan umum, anehnya hanya dalam waktu satu hari dompet itu dikembalikan langsung ke teman saya tersebut, dengan kata-kata "tetangga gue dalam dompet Lu"

Hah! Cemana ini?

Rupanya foto saya yang tersimpan dalam dompet teman saya tersebut dikenali sebagai tetangga bang copet.

Entah ini sebagai keberuntungan atau apa ya, punya tetangga bang copet.

Namun begitu saya sangat merindukan kampung halaman saya tersebut, dengan segala keramaian dan kebisingan tetangga.

Setelah menikah, sekarang saya tinggal di komplek perumahan masih di Jakarta juga. Tetangganya gimana? Hahaha, tatap muka atau ngobrol dengan tetangga kiri kanan saja belum tentu setahun sekali, kalau kebetulan pas sholat teraweh di masjid. 

Hari-hari bila melewati rumah tetangga dan pas ada tetangga didepan rumahnya, paling hanya menyapa saja. Tapi tenang saja, kehidupan bertetangga kami seru kok, karena melalui para asisten rumah tangga kami yang selalu berbagi cerita, bahkan kebablasan menceritakan isi rumah tangga majikannya. Jadi walaupun saya tidak kumpul dengan tetangga tapi kisah-kisah kehidupan mereka, saya selalu UPDATE.  Hahaha jangan seneng dulu, bukan gak mungkin para tetangga juga UPDATE tentang isi rumah tangga saya.

Suatu ketika mbak Iyuk melapor :

"Itu anak Ibu keluar rumah bawa mobil, nggak nutup pintu pagar lagi, nanti kalo kemalingan gimana"

Mbak Siti :
 "Bu, kata Ibu Ruby, Ibu cantik dan awet muda lho" halahhh mbak Siti ada maunya.

Lalu "Bu kompor gasnya keliatannya nganggur sudah lama, sayang berdebu"  tuh kannnn

"Mbak Siti mau?"

"Mau banget Bu, sama tabung gasnya ya Bu"

Bener kan, ada maunya kan.


Suatu hari mbak Iyuk, Asisten Rumah Tangga tetangga sebelah cerita :

"Si Mawar anak perempuan kalo pulang tengah malam terus, Ibunya gak berani marah, kalo anakku tak omeli abis, sayang aku cuma batur"

Maka nyerocoslah si Iyuk menceritakan semua hal yang tidak disukai pada anak majikannya tersebut, banyak kata-kata yang menurut saya kebablasan sampai harus saya stop dan saya sudahi.

"Sudah Yuk, jangan ceritakan ke oranglain, kasian mbak Mawar"

Mbak Siti yang paling tau kehidupan komplek karena dia pernah bekerja di hampir semua rumah, termasuk rumah saya.

"Bu, Bu Cipto mau beli sepeda, kelihatannya sepeda Ibu nganggur, mau dijual gak Bu?"

Maka saya telpon Bu Cipto untuk jual beli sepeda saya yang lama gak kepakai.

"Bu, dulu yang tinggal dirumah ini tukang ngutang lho Bu, aku aja diutangin gak dibayar sampe sekarang"

"Bu hati-hati jangan ninggalin mobil diluar, kemaren mobil  pak Uson dibobol maling"

Benar saja, mobil baru saya gak sampai 15 menit parkir di luar rumah, spionnya hilang.

Bertetangga sangat penting untuk bersosialisasi, tapi apabila tinggal di lingkungan yang individualis, saya rasa kecomelan dan keramah tamahan para Asisten Rumah Tangga bisa menjembatani antar tetangga, paling tidak antar rumah tangga saling tahu kehidupan masing-masing melalui certita asisten rumah tangga Tetangga.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun