Mohon tunggu...
Eva Nur Rachmawati
Eva Nur Rachmawati Mohon Tunggu... Novelis - Healing | Cerita Fiksi | Kuliner | Review Film | Tips

Mulailah melakukan hal kecil meskipun saat ini belum begitu berguna, cobalah melakukan apapun di usiamu yang masih belia, meskipun kamu belum tahu apa manfaatnya. Setidaknya kamu berani untuk mencoba dan melakukannya dari sekian banyak orang yang memilih untuk menunda hal itu.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dilema SBMPTN

5 April 2022   15:41 Diperbarui: 5 April 2022   15:54 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk kamu yang sudah berjuang 12 tahun, hanya untuk beberapa jam saja.

Pendidikan di Indonesia saat ini sudah melaju pesat mengikuti arus perkembangan zaman. Berbagai media dikembangkan untuk memacu pemerataan media pendidikan diberbagai daerah, khususnya daerah terpencil. Segala sesuatu membutuhkan proses dengan jangka waktu yang berbeda, begitupun dengan pendidikan. Saat ini, banyak program pertukaran guru untuk study mengajar di wilayah terpencil, seperti Papua. Proses pertukaran pelajar ke luar negeri juga semakin diburu pelajar tanah air saat ini. berbagai beasiswa untuk belajar diluar negeri membuat semangat generasi muda untuk mengembangkan skill-nya berlomba-lomba mendapatkan beasiswa itu. Berbagai pemerataan sedang diupayakan pemerintah seputar dunia pendidikan, seperti PIP (Program Indonesia Pintar) dan BSM (Bantuan Siswa Miskin), serta Prtogram baru yaitu KIP Kuliah akan diberikan kepada yang berhak menerima bantuan tersebut. Dengan adanya bantuan itu, diharapkan pelajar Indonesia dapat meneruskan pendidikan tanpa adanya beban biaya.

Bisa dibilang angkatan yang lulus tahun 2022 ini adalah angkatan keempat yang menggunakan system UTBK, atau bisa dibilang sebagai kelinci percobaan. Kenapa demikian? Tidak ada akun resmi yang memuat bagaimana pengelompokan nilai UTBK yang akan digunakan untuk mendaftar SBMPTN 2022. Apakah itu nilai dalam presentase atau rata-rata dari keseluruhan nilai. Selain itu,  Banyak saya temui di beberapa akun Instagram yang tiba-tiba ramai dikunjungi ketika membuat try out gratis maupun berbayar untuk persiapan SBMPTN 2022 serta melakukan rasionalisasi. Rasionalisasi dibutuhkan untuk mengetahui sampai mana nilai UTBK itu dapat masuk kedalam range PTN yang nantinya akan dipilih. Sebenarnya dilema ini diciptakan oleh masing-masing peserta UTBK itu sendiri. Mungkin karena ini adalah pertama kalinya sistem ini ada, mereka menjadi sulit untuk mengetahui nilai mana yang akan dijadikan sebagai penentu masuk PTN impiannya. PTN kategori A seperti ITB, UI, UGM, UNAIR tetntunya memiliki range tersendiri disetiap prodinya. Entah itu ramai peminat ataupun sepi peminat, menurut saya PTN dengan grade A akan selalu diburu oleh pelajar masa kini. Bukan tidak mungkin, pejuang PTN dengan nilai tinggi gagal masuk PTN kategori A, dan mungkin pejuang PTN dengan nilai pas-pasan bisa lolos pada PTN kategori A.

Banyak akun yang memberikan rasionalisasi gratis kepada para pejuang SBMPTN. Karena banyaknya akun rasionalisasi, muncullah rasa dilema yang dirasakan para pejuang PTN tersebut. Perasaan bimbang pasti melanda setiap pejuang PTN, karena sulit menentukan akan merasionalisasikan nilainya kemana. Akhirnya, mereka yang merasa dilema dan tidak memiliki pengetahuan tentang range PTN untuk pendaftaran SBMPTN sebelumnya, mengikuti semua rasionalisasi yang ada, karena takut tidak lolos SBMPTN 2022. Beberapa akun rasionalisasi juga memberikan bantuan kepada peserta UTBK untuk memahami peluang disetiap PTN yang nantinya akan dipilih beserta daya tampungnya. Para pejuang SBMPTN juga tidak boleh bermalas-malasan untuk terus menggali informasi tentang seleksi masuk PTN 2022.

Jika memang ditahun ini sistem UTBK berjalan dengan lancar, mungkin sistem ini akan terus dipakai sebagai ajang tes masuk PTN favorit dai tahun ke tahun. Semoga akan ada situs resmi yang menunjukkan kualifikasi nilai yang nantinya akan digunakan saat pendaftaran SBMPTN selanjutnya. Dilema ini mungkin akan menjadi penunda keyakinan kami untuk masuk PTN favorit, tapi itu bukan menjadi penghambat kami untuk terus menggali informasi agar kami dapat masuk PTN yang kami impikan, yang sudah kami usahakan sejak 12 tahun yang lalu untuk tetap terus belajar dengan giat agar menjadi penerus bangsa yang berpendidikan dan memiliki moral tinggi. Semoga dilema ini hanya terjadi pada tahun ini, dan tidak untuk adik kelas kami nantinya. Karena, pasti mereka memiliki tantangan pendidikan sendiri di tahun mereka lulus nantinya. Dilema ini harus dihadapi dengan optimis yang nantinya menjadi kekuatan kami mengahadapi dunia yang sebenarnya, untuk memajukan dunia pendidikan Indonesia menjadi lebih maju dan lebih baik. Salam Pendidikan!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun