***
Hujan deras disertai angin, mengguyur jalanan kota malam ini. Sejak 6 bulan yang lalu, keluarga ini terus menerus berpindah tempat tinggal.
"Oek ... oek ... oek ...." Suara riuh tangisan bayi yang tengah digendong ibunya. Ayah bayi tersebut sedang menyetir mobil dengan tatapan tajam.
"Tenanglah, sayang, ibu ada di sini bersamamu. Ibu akan menjagamu," ucap ibu bayi itu sembari mengecup keningnya.
Enam jam sudah keluarga tersebut melakukan perjalanan, entah kenapa ayah bayi itu menahan isak tangis.
Chitt...
Suara rem mobil yang diinjak sedikit keras pun terdengar. Keluarga kecil itu sudah sampai di kota yang akan mereka tempati dan memutuskan untuk menetap. Berbulan -- bulan keluarga ini mencari tempat untuk mereka tinggali. Sampai mereka pun menemukan tempat yang layak, untuk tinggal dan menjaga bayi mereka yang bernama Liana.
***
"Liana sudah tumbuh menjadi seorang gadis yang rendah hati dan murah senyum. Begi pula dengan kemampuan yang dia miliki. Prestasi yang diperoleh juga bukan sesuatu yang biasa. Akademik, pengembangan bakat atau ekstrakulikuler, seni terlebih lagi dia memiliki kemampuan yang tidak biasa di bidang pengaplikasian IT. Ini yang selalu mengganggu pikiranku," ucap ibu gadis itu.
"Itu juga mengganggu pikiran papa. Selama bertahun-tahun, kita sudah kehilangan anak laki-laki dan perempuan kita. Namun, papa tidak akan membiarkan itu terjadi lagi," ucap papa menepuk-nepuk bahu mama.
Sejak hari itu, Liana dituntut untuk menjauhi praktik -- praktik yang berbau ilmu teknologi. Sejak keluarga tersebut menatap di kota ini, Papa dan Mama Liana mendirikan sebuah Yayasan Pelatihan Bakat dan Minat.