membentuk worldview.Definisi Worldview dalam perspektif ulama atau cendikiawan muslim diantaranya
Sayyid Qutb yang menyatakan bahwasanya worldview adalah Akumulasi dari keyakinan
asasi yang terbentuk dalam pikiran dan hati setiap muslim. Ia juga mengemukakan
bahwasanya worlview merupakan sebuah cara pandang yang bersumber dari wahyu.Adapun
menurut Syed Muhammad Naquib Al-Attas worldview adalah pandangan Islam tentang
realitas dan kebenaran yang nampak oleh mata hati kita dan yang menjelaskan hakekat
wujud; oleh karena yang dipancarkan islam adalah wujud yang total maka worldview islam
berarti pandangan islam tentang wujud (ruyatu al-islam lil-wujud). Dari kedua pakar islam
tersebut dapat disimpulkan bahwasanya worldview mengandung gambaran dan cara
pandang terhadap realitas (wujud). Sedangkan menurut pakar barat salahsatunya adalah
James Olthuis worldview " a worldview is a framework or fundamental beliefs" artinya
worldview adalah kerangka berfikir/ kepercayaan yang fundamental untuk memahami
manusia dimasa depan. Pada perspektif barat banyak perbedaan dalam mendefinisikan
worldview, hal ini terjadi karena pengaruh perkembangan zaman dan perkembangan bahasa
dan kebudayaan. Tetapi mempunyai persamaan yang terletak pada makna belief atau
kepercayaan yang mana interpretasi tersebut terkandung didalamnya sebuah kepercayaan.
Dalam buku ini juga membahas keterkaitan worldview dengan sains dan bahasa
dalam berbagai aspek.Gurol Irzik dalam papernya " worldview and their relation to sciene"
menyebutkan bahwa sains memberi jawaban atas apa yang menjadi domain worldview.
Matthew Orr juga mengatakan bahwa sebuah pandangan hidup pasti memiliki hubungan
dengan sains dan agama dala beberapa aspek. Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan
bahwa ada keterkaitan antara pandangan hidup dengan sains,bahkan dalam agama sekalipun
karena dalam pandangan hidup terdapat sebuah kepercayaan dalam menafsirkan dunia yang
dipegang teguh oleh seseorang. Worlview juga memiliki keterkaitan dengan bahasa,
Humbolt membagi dua istilah worldview dalam bahasa yaitu weltanshaung: istilah tersebut
didefinisikan bahwasanya pandangan hidup adalah sesuatu yang bersifat fundamental dan
dibutuhkan oleh akal dalam memandang kehidupan dunia melalui fakultas bahsa juga
sebagai perangkat konseptual primer untuk memahami dan mengklasifikasi bahasa. Yang
kedua Humbolt mendefinisikannya "cara sistem bahasa membentuk perspektif dan konsepsi
bagi penutur dalam memandang dunia dan pada tingkatanlebih luas.
Dalam buku ini juga penulis mengemukakan bahwa worldview itu sebagai asas
epistemologi Karena pandangan hidup telah menjadi konsep konsep terstruktur dalam
pikiran seseorang maka ia akan mempengaruhi proses berfikir seseorang atau dapat
digambarkan sebagai vicious circle (lingkaran setan), dimana yang satu dapat
mempengaruhi yang lain. Kepercayaan terhadap pengetahuan tentang Tuhan, misalnya
membuat pengetahuan non empiris menjadi mungkin (possible). Sebaliknya ingkar terhadap pengetahuan tentang tuhan dapat berakibat pada menafikan pengetahuan non
empiris (metafisis). Demikian pula dalam masalah moralitas. Dalam kajian Thomas F Wall
kaitan konsep dalam worldviea dan moralitas sangat jelas, ia menyatakan Kepercayaan
kepada tuhan adalah sangat penting dan mungkin elemen terpenting dalam pandangan
hidup manapun. Pertama jika kita percaya bahwa Tuhan itu adalah wujud maka sangat
mungkin kita percaya bahwa disana ada arti dan tujuan hidup. Dan jika kita konsisten kita
akan percaya bahwa sumber moralitas bukanlah sekedar kesepakatan manusia tapi
kehendak tuhan dan tuhan adalah nilai tertinggi. Selanjutnya kita harus percaya bahwa ilmu
dapat lebih dari apa yang dapat diamati dan disana terdapat realitas yang lebih tinggi yakni
alam supernatural. Sebaliknya jika kita tidak percaya pada tuhan dan alam itu hanya satu,
lalu apa kita akan percaya tentang arti hidup, hakekat diri kita, hidup sesudah mati, sumber