Mohon tunggu...
Deski Beri
Deski Beri Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Senang berbagi ilmu, tapi berbagi duit....??? ahh....yang akan dibagi juga belum cukup hehehe....

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

"Hikayat pada Sebatang Rokok"

24 Februari 2012   19:49 Diperbarui: 25 Juni 2015   10:16 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tulisan ini tidak bermaksud membenarkan atau menyalahkan seorang perokok atau kaum yang tidak mampu terlepas dari asap rokok. Tulisan ini hanya sekedar buah pikiran saja, dan tidak perlu anda melakukan judge tentang baik/ buruk disini.

Ketika melihat bungkus rokok akan bermacam-macam pikiran yang muncul di benak setiap orang, seorang anak kecil mungkin akan bersikap acuh atau indifferent, seorang ABG mungkin akan berpikir, 'bagaimana ya rasanya?', seorang dewasa berpikir,' wah mumpung ni ada rokok nganggur, dihisap aja!', seorang yang telah tua bisa jadi berpikir 'wah cintaku, meskipun batuk, tubuh ceking bahu tinggi dan TBC dirimu adalah cinta sejatiku, kau tidak pernah meninggalkan aku, teman dalam suka dan duka, dirimu tak pernah meninggalkan aku, hanya saat tidur saja bibir ini tidak menyentuhmu, begitu cintanya diriku padamu", lalu ketika orang yang berusia lanjut hampir mendekati pintu kematian melihat rokok dia akan berpikir 'oh cinta yang telah menemanii aku sepanjang hidup, mengapa aku mesti bertemu denganmu sehingga tidak bisa berpisah denganmu? jika orang lain berkata bahwa cinta itu meracuni kamu sampai pintu kubur, maka dirimulah cinta sejati yang akan menghabisiku'.

Mungkin orang yang paling mencintai rokok adalah kaum adam, karena data statistik menunjukkan bahwa hampir 70% perokok adalah kaum adam. Sementara orang yang membenci rokok sejati adalah para istri (kenapa? anda cari sendirilah jawabannya), sementara siapa 30% lain pencinta rokok? tentu saja kaum hawa yang bukan berstatus sebagai istri (hehehe...).

Setiap tahun rokok diproduksi secara massal di dunia dan telah menjadi industri yang menghidupi dapur banyak jiwa di dunia ini. Namun, tahukah kita bagaimana sejarah rokok? sehingga rokok bisa mendunia dan menjadi bagian hidup manusia dan menjadi sumber masalah dunia?. Orang yang paling bertanggung jawab terhadap kerusakan manusia oleh rekok sebenarnya Christopher Columbus (CC), Jika saya adalah seorang jaksa dalam pengadilan maka saya akan mengajukan tuntutan hukuman 2000 tahun penjara kepada CC atas kerusakan yang telah dilakukannya dengan meracuni massal umat manusia hanya dari rokok saja. Sebenarnya Amerika itu tidak layak ditemukan oleh manusia, karena negeri itu adalah negeri langit yang dalam dongeng-dongeng disebutkan dalam sejuta legenda pada peradaban Timur dan Barat.

Bagi anda barangkali saya sedang mimpi menulis itu atau terlalu naif. Tetapi coba anda lihat sumber masalah yang ada di sekitar anda, semuanya saya rasa berasal dari negeri langit itu. Candu, berasal dari pohon opium yang tumbuh di tanah Amerika, Rokok berasal dari daun Tembakau yang merupakan tumbuhan asli Amerika yang dulu hanya digunakan oleh kepala suku bangsa Indian untuk digunakan saat menyambut tamu atau untuk kepentingan upacara keagamaan. Tetapi oleh bangsa Spanyol dibawa ke Eropa untuk diproduksi secara massal dan dikonsumsi oleh setiap orang, tanpa memandang bulu sehingga berjangkitlah penyakit TBC dan ISPA di Eropa pada abad VII-IX. Begitu juga kopi, dulunya kopi hanya minuman khusus untuk tamu dan minuman keagamaan atau bisa disebut minuman dewa. Tetapi rupanya Dewa itu telah turun ke bumi karena ambisi manusia untuk menjadi seperti dewa. Sehingga berapa banyak masalah muncul dari kafein dan turunan kafein termasuk amphetamin (Sabu atau ekstasi).

Mungkin yang belum berdampak negatif besar di dunia adalah tanaman dewa yang lain, yang berasal dari pohon Kakau, dan biasa dikenal sebagai coklat, yang menjadi minuman anak-anak dan remaja. Selain dampak sosial, obesitas dan penyakit lain yang berdampak jangka panjang. Itu baru dari sisi tanaman saja belum lagi kita kaitkan dengan masalah yang muncul dari emas, perak dan minyak yang merupakan hasil Amerika yang penting, telah menyebabkan perang berkepanjangan dalam peradaban dunia. Ditambah lagi dengan negara yang bersikap seolah-olah menjadi pedang Tuhan di dunia saat ini. Hampir seluruh dunia terkena imbas dari pengaruhnya.Sehingga, rasanya cukup beralasan bagi saya mengajukan tuntutan hukuman 2000 tahun kepada seorang CC yang katanya secara "tak sengaja menemukan benua langit itu".

Kembali kepada topik awal kita tentang rokok, dengan sejuta masalah yang ditimbulkannya, saya sempat berpikir bagaimana sebatang rokok dapat merubah hidup seseorang. Seorang yang gemuk dan mempunyai lemak berlebih, dengan mengkonsumsi rokok sebungkus sehari dalam dietnya akan dengan cepat menurunkan berat badannya, tetapi masalah besar justru akan muncul setelah itu, karena orang tersebut akan sulit berpisah dari rokok itu sampai maut menjemputnya. Jadi seperti keluar dari mulut harimau, memasuki mulut buaya yang tidak lebih baik daripadanya.

Seorang dokter gizi pernah mengungkapkan data bahwa penyakit jantung yang disebabkan oleh kegemukan/obesitas justru lebih membunuh daripada penyakit jantung yang disebabkan oleh rokok. Alasannya karena penumpukan lemak karena kegemukan dan memasuki aliran darah (seperti lemakgajeboh yang menumpuk di aliran darah) yang sangat sulit diobati. Sedangkan penyakit jantung yang dipicu oleh rokok adalah karena miskinnya suplai oksigen karena diracuni oleh kandungan nikotin, tar, dan CO yang terdapat dalam darah. Sehingga dokter tersebut masih berani berprediksi bahwa seorang perokok aktif 5-6 batang sehari masih relatif kurang beresiko terhadap kematian mendadak dibanding seorang yang memiliki indeks bodi mendekati 30 atau diatasnya.

Bagaimanapun, rokok tetap berbahaya bagi setiap orang baik anak-anak, remaja maupun orang dewasa. Ibarat menaiki sebuah bis yang penuh penumpang maka seorang yang bukan perokok seolah menaiki bus yang sopirnya jalan berhati-hati dan penuh perhitungan, sementara seorang perokok menaiki bis yang penuh sesak penumpang melebihi kapasitas dan sopirnya seorang yang urakan dan kebut-kebutan, sehingga terserah anda untuk pilih ambil mobil yang mana?.

Jadi siapa yang saya salahkan jika saat ini saya menjadi seorang perokok, sudah pastinya sang Spanyol tua yang semula tidak lebih dari gelandangan kemudian menjadi seorang Kapten Kapal yang memimpin ekspedisi besar ke tanah "Tak Bertuan", yang sebenarnya tidak layak untuk ditemukan, karena memang sebaiknya negeri itu hanya merupakan legenda saja dalam dongeng "Simbad Sang Pelaut" atau dongeng-dongeng lain yang hidup dan mengakar di Timur dan Barat.

Hanya Sebuah Pikiran

Dari Villa Sunyi Jalan Pelesiran Bandung

10-02-2012

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun