Mohon tunggu...
Entoni Putra
Entoni Putra Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[FTK] Naungan Rindu

29 Oktober 2011   16:52 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:18 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik



  • Naungan Rindu

    Sabit tak tampak
    Daun berkilat basah oleh lampu
    Tanpa mampu menahan
    Kerinduan terselip dalam naungan

    Begitu enggan beranjak
    Meski sekilat cahaya
    Bersembunyi dalam jelaga hati
    Mengitari setiap ruas denyut nadi

    Aku tahu, aku tak paham
    Seberapa jauh ruas rinduku
    Ambang mimpi berkalut rindu
    Hujan malam berikan ketenanganku

    Aku butuh kesucian tirta
    Membasuh rindu di dasar hati
    Lelah bercumbu dalam kemelut rindu
    Diburu rasa nan tak menentu

    Semakin beradu pada rasa

    Paras yang jauh nan dalam di hati

    Sebisa mungkin untukku pungkiri

    Ambangmu kian menjauh

    Sampai kapan!

    Rindu tertanam, tak berdaun semakin mengakar

    Tak lagi peduli untuk hidup maupun mati

    Kilat malam jawab perasaanku?

    Binjai, 29 Oktober 2011

    (Entoni Putra & Nurlaili Br. Sembiring)

    No. 207

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun