Mohon tunggu...
Entoni Putra
Entoni Putra Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[FPK] Memar

29 Oktober 2011   16:33 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:18 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memar

aku tak pernah mematok harga sebuah rasa
dan aku tak pernah meminta kau menjadi objek dari apa yang kurasa
bahagia yang kudamba, tapi malah luka yang menyapa
hanya memar yang tersisa dengan segala jejak perihnya
aku kecewa pada keacuhanmu,
tapi aku lebih kecewa pada diriku yang tak henti berharap padamu
diammu, menimbulkan sejuta tanya bagiku
ingin rasanya aku membidik hatimu, lalu melesatkan anak panah tepat direlungnya
agar aku dapat melihat, adakah aku di dalam sana
dan jika diujung jalan kutemui kenyataan akan ketidakberadaan diriku di hatimu, aku terima
karena kuakui aku mencintaimu, tapi aku lebih mencintai kenyataan bahwa kau tidak mencintaiku

telah kusapa sesal

tak ada kesempatan waktu mengulang

beranggap fiktif belaka

dalam kelaraanku yang butuh sosok pelindung

benarkah kau benalu hidupku sekarang?

29 Oktober 2011

No. 206

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun