Mohon tunggu...
Entang Sastraadmadja
Entang Sastraadmadja Mohon Tunggu... -

Mantan anggota DPR RI era Orde Baru | Anggota Kelompok Kerja Khusus Dewan Ketahanan Pangan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Prabowo: Jangan Biarkan Perut Rakyat Kelaparan

24 Mei 2014   01:10 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:11 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cerita tentang perut lapar, seringkali akan berujung dengan kepiluan. Banyak orang yang kehilangan akal sehat nya, dikarenakan perut nya lapar. Perut lapar, jelas akan menyebabkan kesukaran bagi seseorang untuk berpikir waras. Perut lapar menyebabkan seseorang kehilangan rasa sabar. Karena perut lapar itulah membuat orang lupa ingatan, sehingga dapat saja membunuh anak kandung nya sendiri. Lebih jauh dari itu, ada juga orang yang perut nya lapar, membuat diri nya bunuh diri.

Dalam catatan Prabowo Subianto, perut lapar adalah sebuah suasana yang harus dihindari oleh sebuah negeri yang sedang melakoni pembangunan. Apalagi bagi Indonesia yang salah satu tujuan negara nya adalah memajukan kesejahteraan umum. Perut lapar adalah kondisi yang tidak boleh terjadi. Sebagai warga bangsa, kita berkewajiban untuk "menghilangkan" warga bangsa yang perut nya lapar. Kita perlu untuk mengubah nya menjadi perut yang kenyang.

Di tengah-tengah "tanah merdeka" ini, tidak seharus nya ada warga bangsa yang kelaparan. Sangat memilukan jika tanah air yang kita diami, tidak mampu memberi kehidupan warga bangsa nya sendiri. Hamparan sawah yang luas, walau dalam beberapa tahun ini telah terjadi alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian yang semakin membabi-buta dan tidak dapat dikendalikan dengan baik oleh Pemerintah, mesti nya mampu memberi makan warga bangsa.

Oleh karena itu, kalau sampai tercipta ada nya warga bangsa yang kelaparan dan tidak mampu memenuhi kebutuhan pangan pokok nya, maka pasti akan ada yang keliru dalam pengelolaan nya. Hal ini penting dicatat. Sebab, sekira nya kita mampu "memanage" negeri dan bangsa ini dengan baik, suatu hal yang aneh bila ada rakyat nya yang lapar dan kekurangan bahan pangan.

Lapar dan miskin adalah kondisi yang sangat tidak diharapkan menimpa nasib dan kehidupan warga bangsa. Buat apa kita merdeka, kalau ternyata setelah lebih dari 68 tahun kita mengenyam kemerdekaan, ternyata masih ada warga bangsa yang kelaparan dan terjerat kemiskinan. Sedih nya lagi, ternyata di sisi lain tampak ada sebagian warga bangsa yang suasana hidup nya penuh dengan kemewahan dan bergelimang harta kekayaan.

Kondisi semacam ini tentu tidak boleh kita biarkan. Kita berkewajiban untuk merubah nya. Kita perlu mengingatkan kepada para penikmat pembangunan bahwa di sekitar nya itu masih banyak warga bangsa yang keadaan hidup nya sangat memilukan. Lebih jauh lagi, kita harus mampu merubah perut lapar warga bangsa menjadi perut kenyang. Ke arah inilah pola pikir dan cara pandang sebaik nya kita tujukan. Salam !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun