Mohon tunggu...
Ensi Rama Putra
Ensi Rama Putra Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Public Relations

Saat ini saya sebagai mahasiswa akhir Public Relations dari Universitas Mercu Buana Jakarta, dimana saya aktif sebagai Wakil Ketua PERHUMAS Muda Jakarta Raya. Saya memiliki pengalaman Internship baik di korporasi maupun instansi, serta mengisi waktu luang dengan travelling dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Aku dan Sang Penglaju

30 Agustus 2023   11:27 Diperbarui: 30 Agustus 2023   11:29 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah hampir dua dekade, semenjak pertemuan pertama ku dengan Sang Penglaju yang membuat ku terpana dan jatuh hati dengan caranya. Berbagai cerita dan menarik sudah menghiasi selama itu, dan kurun waktu tersebut Sang Pelaju terus menunjukkan eksistensi dan berubaha dari masa ke masa. Mengingatkan ku tentang Sang Pelaju yang memiliki dua layanan, yaitu ekonomi dan ekspres. Hingga tiba, ketika Divisi JABOTABEK memiliki tiga layanan menjadi ekonomi, ekonomi ac, dan ekspres. Hingga, di tahun 2009 Sang Pelaju mengalami reformasi serta transformasi besar-besaran, menjadi sosok baru menjadi Commuter dibawah naungan PT KCJ, hingga di tahun 2023 ini menjadi PT KAIC dengan membuat wajah Commuter Line menjadi lebih terintegrasi, nyaman, aman, serta tepat waktu.

Bisa dibanyangkan Commuter Line saat ini, tentu berbeda ketika ku bertemu saat dua dekade lalu. Ketika ketidaknyamanan, keterlambatan, jadwal yang sering berubah hingga gangguan armada kerap sering ditemui di lintas. Selain itu, wajah perkeretaapian di Indonesia khususnya di wilayah JaBoDeTaBek yang berbasis kereta rel listrik, acap kali di cap sebagai transportasi yang dianggap sebelah mata.

Era Commuter Line, tentu perubahan dan pengembangan transportasi massal mengarah ke arah yang lebih baik, dari segi armada, fasilitas, hingga tertibnya penumpang dengan wajib memiliki tiket. Berbagai inovasi terus diterapkan dengan tiket kartu elektornik, hingga tiket berbasis scan di gate masuk ataupun keluar stasiun.

Sebagai bagian dari perubahan transportasi massal berbasis rel ini, berpergian hingga mobilitas menggunakan Commuter Line merupakan opsi terbaik saat ini. Dimana, sebagai penumpang akan mendapatkan rasa kenyamanan, cepat, aman dan tentunya memiliki tarif yang murah.

Apabila dilakukan perbandingan dengan menggunakan kendaraan pribadi, atau transportasi berbasis beroda karet. Tentu, akan memiliki perbedaan yang cukup mencolok, dimana ketika menggunakan kendaraan pribadi akan harus mengeluarkan biaya yang tentunya tidak sedikit hingga kemacetan yang kerap menjadi masalah dikota-kota besar. Bisa dibayangkan ketika berkendara dari Bogor hingga ke Jakarta Pusat harus menempuh sekian jam dengan kemacetan di titik-titik tertentu. Selain mengeluarkan biaya lebih besar dan menemui kemacetan, tentu mengeluarkan dan menambah beban tinggi di jalan, seperti kecelakaan akibat faktor lelah hingga menyumbang polusi udara.

Seperti saat ini, polusi sudah tidak terkendali lagi hingga indeks kualitas udara memburuk. Tentu, sangat berbahaya beraktivitas ditengah udara yang buruk yang menyebabkan berbagai penyakit kedepannya. Bagaimana dengan Commuter Line itu sendiri? Sebagai transportasi berbasis rel listrik, ternyata Commuter Line mengeluarkan emisi jauhh lebih rendah.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Departemen Bisnis, Energi, dan Strategi Industri Inggris melalui Our World in Data, emisi setara CO2 per penumpang km pada kereta api adalah 41 gram, sepeda motor 103 gram, dan mobil 192 gram. Dengan demikian, saat melakukan perjalanan dengan kereta api yang mengangkut 1.120 penumpang, emisi CO2 yang dihasilkan hanya sebanyak 45.920 gram per km. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan emisi CO2 yang dihasilkan oleh sepeda motor sebesar 115.360 gram dan mobil sebanyak 215.040 gram dalam perjalanan yang sama. (kai.id 2023)

Oleh karena itu, Pemerintah melalui PT KAIC berekspansi dengan menghadirkan Commuter Line di berbagai daerah di Indonesia untuk menekan polusi udara, kemacetan hingga kecelakaan. Commuter Line dihadirkan agar publik dapat merasakan kenyamanan, ketepatan waktu, keamanan, hingga biaya murah dan untuk meninggalkan kendaraan pribadinya.

PT KAIC terus melakukan peremajaan armada untuk terus memberikan kenyamanan bagi para penumpangnya. Sebagai pengguna harian, melihat kondisi Commuter Line saat ini terus mengalami peningkatan dan kualitas yang terus melaju menjadi lebih baik. Dimana, saya sering melihat petugas keamanan berpatroli dari kereta ke kereta untuk memantau dan melihat kondisi apakah kondusif atau tidaknya, hingga hadirnya petugas on trip cleaning sebagai salah satu peran penting dalam menjaga dan membersihkan lantai kabin kereta hingga bersih dan wangi sehingga membuat penumpang merasa nyaman disepanjang perjalanannya.

Dokumentasi Penulis
Dokumentasi Penulis

Kepada rekan-rekan yang membaca tulisan saya saat ini, saya mengajak rekan-rekan untuk beralih menggunakan transportasi umum, selain untuk menghindari kemacetan dan kenaikan polusi udara. Menggunakan transportasi umum berbasis rel juga memiliki keuntungan yang tentunya tidak didapat dengan kendaraan darat beroda karet. Seperti tarif murah, efisiensi dan ketepatan waktu, hingga keamanan dan kenyamanan menjadi lebih pasti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun