Mohon tunggu...
Ensellina Masul
Ensellina Masul Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWI

Membuat dan menulis sebuah artikel atau opini kepada khalayak ramai, umum, dan masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Holistik Menjadi Fokus Utama Pengembangan Kepribadian

22 September 2024   16:27 Diperbarui: 22 September 2024   20:13 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan holistik pada dasarnya diambil dari kata "whole" yang memiliki arti keseluruhan. Dalam hal ini, holistik dapat diartikan sebagai keseluruhan aspek yang dinamis, kompleks, sistematik dan non linier. Pendidikan holistik dapat disebut juga pendidikan yang mengembangkan seluruh potensi siswa secara harmonis.

Pendidikan holistik menjadi salah satu pendekatan yang menekankan pada pengembangan individu secara menyeluruh, aspek-aspek yang dicakup tersebut ialah aspek kognitif, emosional, sosial, dan spiritual. Dalam konteks ini pengembangan kepribadian adalah salah satu fokus utama. Karena berbagi tantangan hidup akan dihadapi dengan saling berinteraksi disertai kepribadian yang baik dan mendukung.

Implementasi pendidikan tidaklah tanpa tantangan, berikut beberapa tantangan dan  potensi peluang dalam pengembangan pribadi melalui pendidikan holistik.

Tantangan 

1. Kurangnya dukungan dan pemahaman dari orang sekitar

Banyak di antara nya pendidik dan orang tua yang belum sepenuhnya memahami konsep pendidikan holistik. Tanpa dukungan yang memadai, sulit untuk menerapkan pendekatan ini secara efektif.

2. Sumber daya yang tidak memadai

Sekolah sering kali menghadapi keterbatasan dalam hal sumber daya, baik itu fasilitas, materi ajar, maupun pelatihan untuk guru. Hal ini dapat menghambat penerapan metode pendidikan holistik

3. Standarisasi Kurikulum

Sistem pendidikan yang terlalu terfokus pada ujian dan penilaian akademis sering kali mengabaikan aspek pengembangan kepribadian. Standarisasi kurikulum yang ketat dapat membatasi ruang untuk pendekatan holistik

4. Perbedaan Budaya dan Nilai setiap individu

Berasal dari latar belakang budaya yang berbeda, yang mempengaruh cara mereka belajar dan berkembang. Mengintegrasikan nilai-nilai yang beragam dalam pendidikan holistik bisa menjadi tantangan tersendiri.

Peluang 

1. Kesadaran yang Meningkat

Ada peningkatan kesadaran tentang pentingnya pendidikan holistik di kalangan pendidik dan masyarakat. Ini membuka peluang untuk mengembangkan program-program yang lebih terintegrasi.

2. Teknologi dalam Pembelajaran

Memanfaatkan teknologi untuk mendukung pembelajaran yang lebih interaktif dan menarik, seperti penggunaan aplikasi pendidikan, platform pembelajaran online, dan alat multimedia.

3. Pelatihan Guru

Memberikan pelatihan dan pengembangan profesional bagi guru untuk menerapkan pendekatan holistik dalam pengajaran mereka, sehingga mereka dapat lebih efektif dalam mendukung perkembangan siswa.

4. Evaluasi yang Komprehensif

Mengembangkan sistem evaluasi yang tidak hanya mengukur hasil akademis, tetapi juga perkembangan sosial, emosional, dan keterampilan hidup siswa.

Dengan memanfaatkan peluang-peluang ini, pendidikan holistik dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih kaya dan mendalam, serta mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan di masa depan dengan lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun