Mohon tunggu...
Enricko Wisnu Arkana
Enricko Wisnu Arkana Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Enricko is an enthusiastic learner that already graduated from SMA Pradita Dirgantara. Currently conducting undergraduate education as Actuarial Science Student at Universitas Gadjah Mada and starting to look for roles in the financial industry. Enricko is a persistent, conscientious, resilient person that can do individual work and can work with a team excellently, also skilled in negotiation, communication, processing data, and good in financial analysis. Within the past 3 years, Enricko fascinated by learning finance, mathematics, macro and microeconomics, and investment. He is wondering why does money have time value? How does the price move in its current trend? Can we possibly manage the risk and confidently present our financial strategies to other people as actuaries? Let's connect and if you have any offerings and collaboration, contact me through enrickowisnuarkana@mail.ugm.ac.id.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Waspada Akan Risiko Terjadinya Resesi Ekonomi di Tahun 2024

27 Juni 2023   15:20 Diperbarui: 27 Juni 2023   15:27 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dari pexels.com

Prediksi Suku Bunga The Fed dan Prediksi Resesi Ekonomi 2024 Berdasarkan Prediksi ARIMA

Suku bunga The Federal Reserve (The Fed) dan prospek resesi ekonomi adalah dua faktor kunci yang menjadi sorotan para ahli ekonomi dan pelaku pasar keuangan. Melalui analisis ARIMA (AutoRegressive Integrated Moving Average), kita dapat memberikan beberapa prediksi tentang bagaimana suku bunga The Fed dapat berubah dalam beberapa tahun mendatang, dan juga memberikan gambaran mengenai kemungkinan terjadinya resesi ekonomi pada tahun 2024.

Prediksi Suku Bunga The Fed:

Suku bunga The Fed merupakan salah satu alat kebijakan moneter yang digunakan untuk mengatur tingkat suku bunga di Amerika Serikat. Perubahan suku bunga ini dapat mempengaruhi berbagai aspek ekonomi, seperti tingkat inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan investasi. Namun, penting untuk diingat bahwa prediksi suku bunga merupakan tugas yang kompleks dan sulit dilakukan dengan akurasi penuh. Prediksi ini akan didasarkan pada analisis ARIMA yang mengacu pada data historis.

Model ARIMA (AutoRegressive Integrated Moving Average) adalah model statistik yang dapat digunakan untuk memprediksi tren dan pola dalam data berkesinambungan, seperti data suku bunga. Dengan menggunakan model ini, kita dapat melihat tren masa lalu dan berusaha memprediksi perubahan yang mungkin terjadi di masa depan.

Namun, perlu diingat bahwa prediksi ARIMA hanya merupakan estimasi berdasarkan data historis, dan faktor-faktor eksternal yang tidak terduga dapat mempengaruhi keadaan ekonomi di masa depan. Berikut adalah beberapa prediksi suku bunga The Fed berdasarkan analisis ARIMA:

  1. Stabilisasi Suku Bunga: Berdasarkan tren historis, prediksi ARIMA menunjukkan kemungkinan suku bunga The Fed akan tetap stabil dalam jangka pendek. Hal ini dapat terjadi jika keadaan ekonomi saat ini relatif stabil dan tidak ada faktor signifikan yang mempengaruhi kebijakan moneter.

  2. Kenaikan Suku Bunga: Prediksi ARIMA juga dapat mengindikasikan kemungkinan kenaikan suku bunga The Fed dalam jangka menengah. Jika inflasi meningkat atau pertumbuhan ekonomi membaik, The Fed mungkin akan memutuskan untuk menaikkan suku bunga guna mengendalikan inflasi dan mendorong tabungan.

  3. Penurunan Suku Bunga: Meskipun jarang terjadi, prediksi ARIMA juga dapat menggambarkan kemungkinan penurunan suku bunga The Fed dalam jangka pendek atau menengah. Hal ini dapat terjadi jika terjadi perlambatan ekonomi yang signifikan atau ancaman resesi.

Prediksi Resesi Ekonomi 2024:

Prediksi terjadinya resesi ekonomi pada tahun 2024 juga dapat dilakukan menggunakan model ARIMA yang menganalisis data historis pertumbuhan ekonomi dan indikator lainnya. Namun, perlu diingat bahwa prediksi resesi juga melibatkan banyak faktor eksternal yang sulit diprediksi dengan akurasi tinggi. Berikut adalah beberapa kemungkinan prediksi resesi ekonomi pada tahun 2024:

  1. Pertumbuhan yang Melambat: Prediksi ARIMA dapat menunjukkan adanya kemungkinan perlambatan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2024. Faktor seperti ketidakpastian politik, penurunan permintaan global, atau krisis keuangan dapat berkontribusi terhadap perlambatan ini.

  2. Ketidakstabilan Pasar Keuangan: Jika terjadi gejolak di pasar keuangan global, seperti penurunan nilai saham secara drastis atau krisis mata uang, hal ini dapat menjadi indikator potensial resesi ekonomi pada tahun 2024. Namun, hal ini sulit diprediksi secara akurat menggunakan hanya model ARIMA.

  3. Faktor Eksternal Tak Terduga: Perlu diingat bahwa prediksi resesi selalu sulit karena kemungkinan terjadinya faktor eksternal tak terduga. Misalnya, bencana alam besar, konflik geopolitik, atau peristiwa politik signifikan dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap prospek ekonomi di masa depan.

Penelitian akan model ARIMA yang cocok perlu dilakukan lebih lanjut guna mendapatkan keakuratan peramalan untuk meramal suku bunga satu tahun ke depan. 

 Laporan Proyek Permodelan Regresi dan Runtun Waktu 

Berikut ini merupakan salah satu contoh penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa dan mahasiswi ilmu aktuaria Universitas Gadjah Mada. Tidak hanya meramalkan suku bunga saja, tetapi juga memberikan insight baru mengenai  fakta menarik tentang hubungan tingkat suku bunga di atas 5% dengan terjadinya resesi ekonomi selama kurun waktu 39 tahun. Dengan menggunakan metode probabilitas sederhana, didapat probabilitas bertahannya suku bunga di atas 5% adalah 81,25% dan untuk probabilitas terjadinya resesi ekonomi saat tingkat suku bunga berada di atas 5% adalah 83,33%.

Penelitian yang dilakukan menggunakan metode box-jenkins ARIMA terhadap data suku bunga The Fed dari Januari 1984 hingga Mei 2023 untuk mendapatkan model ARIMA terbaik dari mulai differencing data, uji signifikansi parameter, hingga uji diagnostik.  Model ARIMA yang didapatkan adalah model ARIMA(2,1,1) tanpa konstanta. Model yang didapatkan memiliki keakuratan dalam peramalan yang sangat baik dengan nilai Mean Absolute Percentage Error yang lebih rendah dari 10%. Dari hasil peramalan, suku bunga The Fed diperkirakan terus meningkat selama 12 bulan ke depan dan bertahan di atas 5%. 

Hasil penelitian ini bisa digunakan sebagai peringatan akan peluang terjadinya krisis ekonomi yang disebabkan oleh kenaikan suku bunga serta dapat memberikan insight kepada para pembaca akan pentingnya kita memahami komponen ekonomi makro dan hubungannya terhadap perekonomian dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun