Mohon tunggu...
Enos Wahyu Octamannuel
Enos Wahyu Octamannuel Mohon Tunggu... Mahasiswa - Jkt

Keep going

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Strategi Kepemimpinan Jacinda Ardern dalam Menekan Penyebaran Virus Covid-19 di Selandia Baru

2 Desember 2021   15:56 Diperbarui: 2 Desember 2021   16:16 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dunia sedang menghadapi tantangan dari Corona Virus Desease atau yang biasa dikenal dengan COVID-19. Berawal dari Wuhan, Tiongkok, virus ini menyebar cepat ke seluruh dunia dan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia. 

Ancaman yang datang dengan sifat multidimensional menguji kualitas dari para pemimpin negara dalam menyusun strategi terbaik demi menekan dampaknya yang besar bagi stabilitas ekonomi politik

Strategi ini umumnya tercermin melalui kualitas para pemimpin negara dalam menerapkan kebijakan strategis, inklusif, proaktif, dan gaya komunikasi yang baik demi menanamkan kesadaran seluruh lapisan masyarakat terkait ancaman nyata pandemi COVID-19 (McGuire, 2020). 

Kepemimpinan tidak akan terlepas dari hadirnya sosok perempuan yang juga mampu mengambil peran dalam kasus ini. Salah satu contohnya adalah Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, telah menunjukkan bahwa penerapan langkah strategis dari penanganan pandemi telah memberikan dampak positif.

 Jacinda Ardern telah menuai pujian atas tepat dan bermaknanya strategi penyebaran Virus COVID-10 melalui penghargaan “Juara Dunia penghancur COVID-19” (Mazey & Richardson, 2020), julukan “Masterclass Kepemimpinan Krisis” (Wilson, 2020) dan penanganan Covid terbaik versi Covid Performance Index dan WHO.

Kualitas kepemimpinan seorang perempuan juga tidak dapat dipandang sebelah mata dibanding sosok pemimpin laki-laki pada umumnya. Melalui sifat dasarnya, seorang perempuan secara umum dinilai lebih bersifat partisipatif, demokratis dan menekankan nilai-nilai komunikasi yang baik (Kambhampati & Garikipati, 2020). 

Dalam menilai kualitas Jacinda Ardern dalam menghadapi penyebaran virus COVID-19, analisis dapat diarahkan pada makna dari kebijakan diterapkan, gaya komunikasi, dan kepercayaan dari masyarakat terhadap sosok pemimpin. Memahami gaya kepemimpinannya, kebijakan yang diterapkan oleh setiap pemimpin wajib mengedepankan prinsip preventif, cepat, dan juga tegas sebagai respon kondisi darurat. 

Perencanaan berbagai kebijakan yang diterapkan oleh Jacinda Ardern telah menunjukkan bahwa perencanaan matang harus terus berjalan dalam menekan penyebaran virus, terutama pada masa-masa awal pandemic demi mendoro rendahnya angka kematian di kemudian hari. 

Oleh sebab itu, Ministry of Health New Zealand mengumumkan adanya strategi awal penyebaran virus COVID-19 dengan menekankan pada 6 basis utama, yaitu: (1) Mengeliminasi transmisi virus (elimination); (2) Menjaga transmisi virus pada level terendah (sustained stamp it out); (3) Memiliki herd immunity (sequestration); (4) Mengembangkan herd immunity dengan tindakan pengendalian (mitigation); (5) Menurunkan jumlah kasus virus (suppression); dan (6) Mencegah kasus sampai tersedianya vaksin di masa awal pandemi (keep it out). 

Hadirnya enam basis utama ini didukung dengan beberapa kebijakan penting, yaitu penerapan kebijakan lockdown yang menjadi titik awal ditirunya pelaksanaan kebijakan ini di negara lain, isoloasi mandiri dengan ketat, serta melibatkan tim yang mengedepankan nasihat ilmiah, fakta, dan data para ahli untuk mencegah semakin luasnya penyebaran virus (Wilson, 2020). 

Lebih dari itu, 8000 tes perhari terus dilakukan untuk melakukan tracing cepat di awal masa pandemi. Jacinda Ardern dikenal sebagai sosok yang mempercayai kuatnya pengaruh ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga hal ini pula yang membentuk kesadarannya dalam menciptakan kebijakan-kebijakan berlandaskan data ilmiah (Hollingsworth, 2020).

Seperti yang disampaikan oleh Jacinda Ardern, penting untuk memahami bahwa sukses mengendalikan COVID-19 bukan hanya dilihat dari 0 kasus karena kasus pasti selalu ada, melainkan dengan sigap bertindak demi mengupayakan minimnya kasus dengan pengujian dan langkah sigap lainnya (McGuire, 2020, hal.12).

Komunikasi yang baik di tengah ancaman global harus terus dipuayakan agar masyarakat sebagai bagian dari pihak yang terdampak terus mendapatkan informasi dan pemahaman baru. 

Jacinda Ardern memanfaatkan perkembangan teknologi dan media sosial, khususnya Facebook Live dan podcast dengan mengadakan siaran interaktif non-formal agar setiap pihak dapat menyampaikan pendapatnya secara langsung disertai dengan kebebasan untuk berbagi pengalaman aktivitas selama pandemi. 

Terhitung sudah lebih dari lima kali Jacinda Ardern melakukan facebook live (McGuire, 2020, hal 11.). Tak hanya itu, Jacinda Ardern juga menyampaikan ke publik tentang kolaborasi data-data penting bagi perkembangan COVID-19 di Selandia Baru. 

Meskipun terbatas, Jacinda Ardern tetap menunjukkan bahwa komunikasi pada situasi krisis juga menjadi salah satu aspek vital. Menjelaskan tanggung jawabnya yang besar, Jacinda Ardern mendorong setiap individu untuk bersikap penuh kasih bagi orang lain dan mengedepankan semangat “our team of million” yang berarti adanya persatuan dari masyarakat untuk menghadapi COVID-19. Tidak hanya sekedar ucapan, nilai kepedulian dan keadilan juga terus disampaikan. 

Salah satu bentuk nyata kepedulian Jacinda Ardern adalah dengan tegas menyampaikan pemotongan 20% gaji dari seluruh meneteri termasuk dirinya sendiri sebagai solidaritas atas warga yang kehilangan pekerjaan. Ia menyampaikan bahwa pengorbanan diri seorang pemimpin adalah hal penting (McGure, 2020, hal.10). Nilai-nilai kepedulian baru di tengah situasi krisis terus disebarluaskan. 

Oleh sebab itu, melihat pada gaya kepemimpinan di masa krisis, sosok Jacinda Adern sudah menunjukkan bahwa komunikasi harus terus ditekankan dengan nilai-nilai cepat dan akurat agar memberikan dampak (Boin, 2009).

Kebijakan dan komunikasi yang sudah diterapkan dengan penuh keyakinan akan semakin mendorong kepercayaan dari masyarakat terhadap sosok pemimpin. Hal ini tercermin dengan melihat bahwa komunikasi terbuka dan kesempatan dari setiap individu untuk berargumen telah diupayakan oleh Jacinda Adern. 

Latar belakang yang berbeda menyebabkan keberagaman tantangan dari setiap individu dalam menghadapi pandemi. Pemerintah Selandia Baru berusaha memahami hal ini dan terus menunjukkan kepedulian nyata. Pada akhirnya, tindakan pemerintah juga direspon positif oleh masyarakat.

Masyarakat menilai perlu untuk terus meningkatkan kepercayaan pada pemerintah. Menurut Reynolds dan Quinn (2008), selama krisis ini berlangsung, gaya komunikasi yang terbuka dan terus ditekankan pada pihak tertentu dapat menimbulkan kepercayaan publik dan mendorong individu untuk terlibat dalam perilaku-perilaku positif.  

Nilai-nilai kepedulian baru bersama dengan penguatan makna “our team of million” telah menjadi seruan informal bagi masyarakat Selandia Baru untuk kembali saling melindungi satu sama lain serta membentuk pola solidaritas sosial yang kuat melalui peran peran sosial yang dijalani setiap individu akibat hadirnya tantangan bersama.

Kualitas kepemimpinan seorang pemimpin negara memang selalu diuji dalam masa-masa krisis, khususnya dampak permaslaahan global bagi setiap negara. 

Jacinda Adern telah menunjukkan bahwa seorang perempuan tetap mampu untuk menunjukkan kualitas kepemimpinannya di tengah pandemi COVID-19 dengan mengupayakan strategi-strategi yang bermakna dan tepat sasaran. 

Keberhasilannya dalam mendapatkan penghargaan sosok terbaik dalam penanggulangan COVID-19 didasarkan pada kebijakan yang terencana, pola komunikasi di tengah situasi krisis, dan meguatkan rasa percaya mamsyarakat pada setiap pilihan kebijakan pemerintah. 

Walaupun masih terdapat beberapa halangan dan tantangan, upaya terbaik terus dilakukan demi menekan angka penyebaran COVID-19 di Selandia Baru. Hal ini diutamakan sejak awal masa penyebaran, sehingga risiko terbesar di kemudian hari dapat ditekan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun