Mohon tunggu...
Eno RahmaSeptina
Eno RahmaSeptina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebaik - baik manusia ialah yang bermanfaat bagi sesamanya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Urgensi Metode Pendidikan Indonesia yang Berbanding Terbalik dengan Jepang

27 Oktober 2022   08:41 Diperbarui: 27 Oktober 2022   09:14 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan merupakan kebutuhan seluruh manusia. Pendidikan menjadi tolak ukur kepribadian seseorang baik dalam cara berpikir maupun bertindak. Dengan adanya pendidikan yang baik akan dapat melahirkan sumber daya manusia yang baik pula.

Jepang merupakan negara yang mendapat pengakuan memiliki sistem pendidikan yang terbaik di dunia selain Finlandia dan Amerika. Berdasarkan hasil survey tahunan dari Best Country Report yang diselenggarakan oleh US News and World Report, BAV groups, dan The Wharton School of the University of Pennsylvania, Jepang menduduki peringkat ke 7 dalam negara dengan sistem Pendidikan terbaik pada tahun 2021. 

Dengan upaya Jepang yang dapat memanfaatkan kemajuan teknologi sebagai pembantu dalam pelaksanaan pendidikan menjadikan negara jepang dapat melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas, mumpuni, serta mampu bersaing dengan perkembangan zaman. Tak heran negara Jepang termasuk dalam salah satu negara maju.

Beradasarkan data yang dipublikasi oleh World Population Review, pada tahun 2021 lalu Indonesia  berada di peringkat ke-54 dari total 78 negara yang masuk dalam pemeringkatan tingkat pendidikan dunia. Hal ini tentunya menjadi permasalahan bagi Indonesia yang harus segera mencari solusi untuk memperbaiki sistem pendidikan yang ada sehingga  Indonesia tidak menjadi negara tertinggal dan mampu bersaing dengan negara maju lainnya.

Metode pembelajaran di Indonesia dan Jepang sangatlah berbeda .Jam belajar sekolah di Jepang umumnya dimulai dari pukul 09.00 -- 16.00 yang setiap selesai satu jam pelajaran murid diberi waktu sekitar 15 menit untuk istirahat dan merelaksasikan otak supaya dapat menerima pelajaran selanjutnya.

Sedangkan di Indonesia jam belajar sekolah dimulai pukul 6.30 -- 16.00 dan umumnya setelah selesai satu jam pelajaran siswa tidak diberi waktu istirahat dan langsung melanjutkan pelajaran selanjutnya. Hal tersebut terkesan membebani siswa karena siswa dituntut untuk segera mengalihkan fokusnya dan berkonsentrasi penuh kembali untuk menangkap materi pelajaran selanjutnya tanpa jeda.

Siswa di Jepang baru  mengikuti ujian pelajaran ketika berumur 10 tahun. Pada usia 7 -- 9  tahun mereka tidak dinilai berdasarkan kepintaran mereka maupun seberapa banyak ilmu pengetahuan yang mereka tangkap akan tetapi mereka lebih difokuskan dan diberi pengarahan mengenai cara  beretika dan tata krama yang baik. 

Sedangkan di Indonesia sedang mengalami krisis moral masih kurang sekali kesadaran dalam beretika terbukti dengan adanya murid yang dengan mudah berkata kasar terhadap gurunya.

Mata pelajaran di Jepang lebih sedikit jadi, siswa bisa lebih berkonsentrasi dalam belajar dan tidak merasa tertekan. Sedangkan di Indonesia, begitu banyak mata pelajaran yang harus dikuasai siswa sehingga dengan tuntutan tersebut siswa merasa tertekan, stress dan lelah.

Di jepang siswa dituntut untuk dapat berpikir kritis dan dapat mencari pemecahan masalah sendiri sedangkan di Indonesia siswa dituntut untuk menghafal pelajaran sehingga daya pikir siswa kurang terasah.

Transportasi siswa di Jepang menggunakan angkutan umum berbeda dengan Indonesia yang hampir setiap siswanya menggunakan kendaraan bermotor terlebih lagi banyak siswa yang menggunakannya masih di bawah umur.

Terkait dengan kebersihan sekolah di jepang siswa berperan penting dalam menjaganya karena di sana tidak ada petugas kebersihan khusus untuk membersihkan sekolah. Jadi, siswanya yang membersihkan kelas yang dilakukan setiap setelah pelajaran. 

Hal ini akan berdampak dalam penanaman karakter siswa terhadap kesadaran menjaga kebersihan dan tanggung jawab. Sedangkan di Indonesia siswa hanya membersihkan kelas saat sebelum pelajaran dimulai sehingga saat jam sekolah telah selesai kelas ditinggal dalam keadaan kotor.

Jepang merupakan negara yang maju dan serba canggih. Hampir seluruh kegiatan berkaitan dengan teknologi,termasuk metode pendidikannya. Di era 5.0 ini jepang telah mempersiapkan program Global and Innovation Gateway for All (GIGA School). Salah satu tujuan GIGA School adalah untuk melakukan digitalisasi pendidikan terhadap seluruh siswa dan guru di Jepang. 

Di indonesia sendiri masih banyak metode pembelajaran yang terkesan membosankan karena tidak diiringi dengan penggunaan kemajuan teknologi dan masih banyak guru yang kurang menguasai teknologi dengan baik, disamping itu pengadaan fasilitas sekolah di Indonesia juga kurang menunjang hal tersebut.

Dari beberapa uraian di atas sebaiknya Indonesia dapat menjadikan sistem pendidikan di Jepang sebagai acuan dan contoh bagi sistem pendidikan di Indonesia. Dengan lebih memperhatikan efektifitas jam pelajaran,metode pembelajaran yang lebih variatif dan penanaman nilai moral, tata krama serta kedisiplinan sejak dini. Penggunaan teknologi serta fasilitas pendidikan Indonesia perlu ditingkatkan kembali untuk menghadapi pergantian zaman di era society 5.0.

Daftar Pustaka  

admin. ( 2021, Juli 14). Edukasi Society 5.0. Diambil kembali dari acerforeducation.id: https://acerforeducation.id/edukasi/society-5-0/

Annisatulhusna. ( 2019, April 9). 10 perbedaan sistem pendidikan jepang dengan indonesia. Diambil kembali dari hipwee.com: https://www.hipwee.com/list/10-perbedaan-sistem-pendidikan-jepang-dengan-indonesia/

Dian Montanesa, F. R. (2021). Perbandingan Sistem Pendidikan Indonesia dan Jepang . Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 174-179.

Oktifa, N. (2022, Maret). sistem pembelajaran di Jepang. Diambil kembali dari akupintar.id: https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/sistem-pembelajaran-di-jepang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun