Mohon tunggu...
Retno Kusumawati
Retno Kusumawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Jakarta

Penyuka Novel dan Komik yang lahir di Jakarta, 23 Maret 2004

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fenomena Bilingual/Multibahasa di Kalangan Gen Z

8 Januari 2024   18:38 Diperbarui: 8 Januari 2024   18:40 791
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pentingnya peran keluarga juga tidak boleh diabaikan. Orang tua dapat mendukung anak-anak mereka dengan menciptakan lingkungan di rumah yang mendukung pemeliharaan bahasa dan budaya asli. Membaca bersama, mengeksplorasi konten multibahasa, dan merayakan festival budaya di rumah dapat membantu menciptakan iklim yang positif terkait dengan keberagaman bahasa. Dalam sebuah studi oleh Fishman (2006), ditemukan bahwa keluarga yang aktif dalam melestarikan bahasa dan budaya mereka dapat membantu anak-anak mereka tumbuh dengan identitas positif terhadap keberagaman bahasa yang mereka miliki.

Kesimpulan

Fenomena bilingualisme atau multilingualisme di kalangan Generasi Z merupakan permasalahan kompleks dan multifaset yang dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti pendidikan formal, media sosial dan teknologi, serta identitas budaya. Dampak pendidikan formal terhadap pilihan dan kemahiran bahasa, pengaruh media sosial dan teknologi terhadap penggunaan bahasa dan pemahaman budaya, serta hubungan antara identitas budaya dan pemilihan bahasa merupakan aspek penting dari fenomena ini. Paparan generasi Z terhadap beragam bahasa dan budaya melalui pendidikan formal, media sosial, dan dinamika keluarga telah membentuk identitas linguistik dan budaya mereka. Tantangan dan peluang yang ditimbulkan oleh fenomena ini memerlukan pendekatan inklusif dan responsif terhadap pendidikan bahasa dan literasi budaya. Menekankan pentingnya melestarikan dan merayakan keragaman bahasa dalam lingkungan pendidikan, memanfaatkan teknologi untuk pembelajaran bahasa, dan membina lingkungan rumah yang mendukung merupakan langkah-langkah penting dalam mengatasi kompleksitas bilingualisme dan multilingualisme di kalangan Generasi Z. Secara keseluruhan, memahami dan mengatasi kompleksitas bilingualisme dan multilingualisme di kalangan Generasi Z memerlukan pendekatan holistik dan inklusif yang mengakui keterkaitan bahasa, budaya, dan identitas di era digital.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun