Mohon tunggu...
Enok Ratnayu
Enok Ratnayu Mohon Tunggu... Guru - Guru

Enok Ratnayu seorang ibu rumah tangga yang juga seorang guru. Tertarik dengan hal-hal yang berhubungan dengan pendidikan, religi, psikologi, filsafat, sastra, dan politik.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mentari yang Lupa Kodrat

22 Maret 2023   11:07 Diperbarui: 22 Maret 2023   11:20 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

 

MENTARI YANG LUPA KODRAT

Karya: Enok Ratnayu

Ketika Tuhan menciptakan setiap makhluk, bukankah ada SOP yang harus dijalankan (?)
Dan kau menyepakati dengan suka cita

Ketika Tuhan menganugerahi amanah, bukankah tidak mungkin di luar kemampuan (?)
Dan kau menerimanya dengan bangga

Kodrat setiap makhluk sudah ditentukan Tak perlu risau
Tak perlu khawatir
Tak perlu protes
Karena semua dalam kendali-Nya!
Engkau adalah mentari dengan kodrat sumber energi,
pelindung dari dinginnya iklim,
penebar cahaya alam,
dan penghangat nuansa cinta

Tak ada balas jasa yang kau harap
Tak ada lelah
Tak ada bosan dan keluh kesah
Semua nyaman denganmu
Semua bangga padamu

Kini,
Bumi semakin tua
Pemanasan gobal telah mengubah perangaimu
Kau menjadi sensitif dan mudah murka
Kadang membabi buta

Kau lupa kodrat,
Panas terikmu membuat pecah hati Dedaunan layu
Air danau menjadi surut
Semua terbakar dengan amarahmu

Kini kau sombong,
Merasa makhluk paling berjasa
Dan yang lebih parah,
Kini kau minta balas jasa

Kembalilah pada jati dirimu
Di alam semesta ini bukan kau satu-satunya mentari
Bintang-bintang di langit biru juga kaummu
Kalian punya tugas mulia yang mestinya disyukuri
Karena tidak semua makhluk-Nya bisa menjadi mentari

Tak perlu khawatir bahwa energi kalormu akan habis
Itu tidak mungkin,
selagi Tuhan mempercayaimu!
Tak perlu jadi beban

Pohon di hutan belantara,
dan ikan di laut lepas
bukanlah penghalang keberuntunganmu; namun mereka pelengkap bahagiamu!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun