Mohon tunggu...
Ericko Anderson
Ericko Anderson Mohon Tunggu... Pegawai Swasta -

Manusia (pastinya), Bikers, Blogger, Single (ahem...), 2-Wheels Addict & Hi-RPM Lovers...

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Ride Review TVS RockZ 125, Underbone yang Kehilangan Karakter

5 Oktober 2016   02:00 Diperbarui: 5 Oktober 2016   17:34 1436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Desain TVS RockZ 125 secara keseluruhan nggak ketinggalan koq!

Sekitar 6-7 tahun silam, bebek underbone TVS menggebrak pasar sepeda motor Indonesia lewat salah satu produknya, TVS Neo 110cc. Mungkin masih ada Bro & Sist yang mengingatnya? Ya, produk satu ini terkenal dengan kopling semi-manualnya yang unik... Berkat penerimaan pasar yang tergolong lumayan, produsen asal India tersebut kemudian menambah lagi line-up produknya dengan merilis TVS RockZ 125 di tahun 2010 silam!

Beruntung, via acara TVS Joy Ride with Kompasiana beberapa waktu lalu, saya berkesempatan ‘gaspoll’ motor bebek India bermesin 125cc tersebut… Seperti apa feeling ridingnya? Apa yang membedakan karakternya dengan bebek underbone asal negeri sakura? Serta benarkah TVS RockZ 125 lebih baik ketimbang bebek entry-level (110-115cc) Jepang di rentang harga yang serupa? Let’s find out!

Dalam hal tampilan, TVS RockZ 125 nggak terlihat seperti motor bebek yang umurnya sudah sekitar 6 tahunan. Karena faktanya, RockZ dirilis tahun 2010 silam dan sejak saat itu belum menerima update (facelift) yang berarti… Entah karena tampilannya memang ‘everlasting’, atau memang karena motor bebek lain saat ini cenderung stagnan alias gitu-gitu aja. Yang jelas, saya yakin 80% diantara Bro & Sist bakal tak menyangka kalau yang satu ini adalah produk TVS Indonesia.

Kualitas material dan finishingnya sekilas tak jauh berbeda dari Skutik TVS Dazz yang sempat saya kupas-tuntas sebelumnya: Which is GOOD! Plastik bodi yang tebal, Cat glossy yang diklaim aman dari goresan ringan, Las-lasan (welding) yang lumayan rapi, serta Busa jok yang empuk banget, adalah beberapa hal yang saya sukai dari TVS RockZ 125… Di luar beberapa fitur seperti Double Disc Brake, Gas Canister Shock absorber, Music Player, USB Charger, Indikator ECO Riding, dan lain-lain yang bakal dibahas nanti.

Desain TVS RockZ 125 secara keseluruhan nggak ketinggalan koq!
Desain TVS RockZ 125 secara keseluruhan nggak ketinggalan koq!
Mungkin beberapa hal yang patut dikritisi dari sektor tampilan TVS RockZ 125 adalah Ban tube-type berukuran mungil yang sudah ‘outdated’, serta Model knalpot yang berantakan… Desain silencer knalpot terbaru plus Ban tubeless harus jadi pertimbangan TVS Indonesia untuk update bebek 125cc ini kedepannya. Sementara bagian speedometer, velg cast-wheel, serta suspensinya masih 11-12 kok dengan motor bebek entry-level asal Jepang! Malah ditambah bonus Double-disc brake pula...!

Tekan tuas elektrik starter, sambutan suara knalpot yang agak garing menyapa telinga saya… Suara mesinnya smooth dan diklaim sudah lolos standarisasi EURO3, meskipun berkarakter oversquare (overbore) serta masih dibekali pengabut BBM Karburator. Naik ke atas joknya yang empuk, ternyata ergonomi TVS RockZ 125 ini nggak berbeda dari motor bebek Jepang yang pernah saya test sebelumnya: nyaman & ringan – malah yang satu ini lebih rileks lho!

Tarik tuas kopling manual sambil perlahan masuk ke gear 1, saya sempat terheran-heran karena setelan main koplingnya sangat jauh buat ukuran motor baru, dan feeling kopling semi-otomatisnya agak aneh… Kalau nggak mau dibilang kacau. Belum sempat mencari tahu penyebabnya, eh malah tiba waktunya bagi saya untuk mengetes kehandalan performa TVS RockZ 125. Gaspoll yuk!

Bang Aswi yang lagi asyik geber TVS RockZ 125 via Jl. Raya Wanayasa
Bang Aswi yang lagi asyik geber TVS RockZ 125 via Jl. Raya Wanayasa
Setelah beberapa kali geber throttle-nya, ternyata muntahan tenaga TVS RockZ 125 tak se-responsif yang saya kira sebelumnya (setelah gaspoll TVS Dazz DFI & Apache RTR 200 4V). Power yang dihasilkan mesin Silinder Tunggal, 4-Tak, 125cc, SOHC 2-Valve, Berpendingin Udara ini justru terasa smooth… Makin berisi ketika tuas gas dibejek semakin dalam. Untuk Bro & Sist yang berpengalaman naik motor bebek sejak era 2000-an silam, karakter powernya lebih mirip Suzuki Shogun 110 ketimbang Jupiter Z milik Pabrikan Garputala.

Pertanyaannya: Apakah itu kabar bagus? Sayangnya, TIDAK! Karena saat throttle TVS RockZ dibejek makin dalam untuk mendapatkan power berlimpah, ternyata hal tersebut juga diikuti dengan vibrasi yang cukup kuat. Seberapa kuat-kah Kang Eno? Cukup untuk membuat area setang & plastik bodinya ikutan bergetar. 

Hal ini sudah saya buktikan sendiri saat melewati Jl. Raya Curug – Purwakarta yang dipenuhi truk-truk besar… Kombinasi getaran yang terasa sampai ke area kemudi, Kopling semi-otomatis yang aneh, serta Power yang kurang mengigit menjadikan perjalanan sejauh 15 km tersebut terasa bak mimpi buruk…!

Masuk ke wilayah keramaian Purwakarta, tiba waktunya untuk mengetes fitur ECO-Indicator dari TVS RockZ 125 yang bernama “i-Econo”. Indikator yang terletak di speedometer ini bakal menyala ketika Bro & Sist berkendara dengan dengan style yang hemat BBM, dan bakal mati ketika kita riding dengan mode ‘ngalay’ yang pastinya bakal boros BBM… Sayangnya, dengan tipikal berkendara saya yang doyan gantung RPM dan bejek throttle sejadi-jadinya, membuat fitur i-Econo nampak tak berguna. Hahahahaaa....

USB Charger? Ahh, ini dia fitur yang bakal berguna ketika Bro & Sist berada dalam perjalanan jarak jauh…! Nggak perlu khawatir lagi smartphone atau gadget kekurangan baterai karena bisa sambil dicas saat melakukan perjalanan. Lebih bangganya lagi, TVS RockZ adalah motor bebek pertama di Indonesia yang mengaplikasikan fitur tersebut.

Pilihan warna TVS RockZ 125 (Dok: TVS Motor Indonesia)
Pilihan warna TVS RockZ 125 (Dok: TVS Motor Indonesia)
Lepas dari mimpi buruk Jl. Raya Curug dan Kemacetan kota Purwakarta, perjalanan dilanjutkan menuju Objek Wisata Giri Tirta Kahuripan via Jl. Raya Wanayasa – yang berkontur mendaki dan dipenuhi tikungan tajam. Disini, Alhamdulillah, kondisinya mulai sedikit membaik. Suspensi teleskopik & dual shock absorber (with gas canister) yang mengawal TVS RockZ 125 layak diacungi jempol… 

Feedbacknya nggak terlalu empuk, tapi juga nggak terlalu kaku, sehingga setiap lubang dan tikungan yang ada mampu saya lahap dengan cukup baik. Sayang, grip ban & vibrasi yang kurang bersahabat sedikit mengganggu kenikmatan dalam perjalanan tersebut.

Sementara itu, sektor pengereman TVS RockZ 125 identik dengan produk TVS 110-180cc yang lainnya: Mantap! Pengereman standar, Hard brake, sampai Late brake bisa dilakukan dengan baik oleh Rem Dual-disc brakenya - tanpa gejala ban mengunci ataupun buritan belakang yang geal-geol.

Sampai ke tempat tujuan, ada 1 fitur yang terlupakan dari motor bebek yang satu ini: Music Player! Yup, ini adalah fitur paling nyentrik yang pernah saya temui di motor bergenre underbone. Dan konon jadi satu-satunya di kelasnya lho. User TVS RockZ 125 bisa menikmati alunan music sambil riding lewat fitur ini… Sayangnya, saya nggak menemukan alasan untuk mengaktifkan Music Player tersebut di jalan atau saat berada di lampu merah – Kecuali jika Bro/Sist seorang hipsters era 2000-an yang belum mengenal kecanggihan smartphone & gadget era modern.

***

Well. . . Ada banyak poin plus dari TVS RockZ 125 yang bisa dieksplor – tapi tak sedikit juga kekurangan yang jadi minus besar bagi motor favorit bagi konsumen TVS di regional Afrika & Asia Barat tersebut… Menjadikan banderolnya yang kini seharga Rp. 14.8 Jutaan (OTR Jakarta) sepertinya tak lagi mampu menambah kadar value ketimbang bebek entry-level Jepang, yang sebenarnya lebih minim fitur unik dan berkapasitas mesin lebih mungil… Sebut saja Honda Revo FI CW dan Yamaha Vega Force yang saat ini dibanderol mulai Rp. 14.9 Jutaan.

Jika melihat dari spesifikasi yang ditawarkan via brosur dan saat menggeber unitnya langsung, saya bisa bilang TVS RockZ 125 sebagai motor bebek yang ‘It’s OK!’. Tapi dalam hal kepuasan berkendara, underbone 125cc India ini seperti kekurangan sesuatu yang (bagi saya) amat besar: Karakter! Karakter yang menjadikannya jauh lebih baik ketimbang kompetitor dikelasnya (karena sudah kalah telak dalam hal aftersales), ataupun karakter yang membuat motor bebek layak dipertahankan dari serbuan skuter matik yang makin menggila.

Spesifikasi dan Harga TVS RockZ 125

  • Mesin : 4-Tak, Silinder Tunggal, SOHC 2-Valve, Air-Cooled 
  • Bore x Stroke : 57 x 48.8 mm 
  • Kapasitas Silinder : 124.5 cc 
  • Sistem Penyuplai BBM : Karburator
  • Rasio Kompresi : 9,3 : 1 
  • Transmisi : 4-Speed Gearbox, Manual Clutch
  • Starter : Elektrik & Kick Starter 
  • Max Power : 9.8 HP @ 7.500 RPM 
  • Max Torsi : 9.8 N.m @ 5.500 RPM 
  • Dimensi (PxLxT) : 1.940 x 665 x 1.078 mm 
  • Jarak Sumbu Roda : 1.260 mm 
  • Berat Kosong : 107 Kg 
  • Kapasitas Tangki BBM : 4 Liter 
  • Frame : Steel Underbone Frame
  • Suspensi Depan : Teleskopik Fork 
  • Suspensi Belakang : Dual Shock absorber (Monotube Inverted Gas)
  • Rem Depan : Cakram Hidrolik, Disc 220mm, Kaliper 2 Piston 
  • Rem Belakang : Cakram Hidrolik, Disc 185mm, Kaliper 1 Piston 
  • Ban Depan : 2.50 – 17 
  • Ban Belakang : 2.75 – 17

Harga : Rp. 14.800.000 (OTR Jakarta)

Plus (+)

  • Kualitas Material & Finishing Terbaik di Kelasnya
  • Nyaman, Ringan & Lincah
  • Kaya Fitur (USB Charger, Indikator ECO Riding, Music Player, dll.)
  • Banderol Harga Menggiurkan

Minus (-)

  • Vibrasi Besar & Kopling Semi-Manual tak sesuai Harapan
  • Power Kurang Responsif
  • Harga Jual Kembali Sangat Rendah

Tester : Kang Eno (enoanderson)
Tinggi Badan : 175 cm
Berat Badan : 75 Kg
Riding Gear : MDS Super Pro, Contin Jacket & Karrimor Trekking Boots
Topspeed TVS RockZ 125 : 100 Km/h
Konsumsi BBM : N/A

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun