Sejak era MotoGP 4-Tak dimulai tahun 2002 silam, ada beberapa nama besar yang punya kans kuat bersaing jadi Juara Dunia. Tapi di antara nama-nama tersebut, muncul lah sesosok karakter yang paling diidolakan oleh pemirsa setia MotoGP. Bak 'godsend' di antara panasnya persaingan Balap Motor Prototype tersebut. Siapakah dia? Yes, Valentino Rossi.
Seperti halnya pebalap kenamaan lain, Valentino Rossi juga tak lepas dari rivalitas panas, isu tak sedap di luar lintasan, serta duel panas di race track. Tapi briliannya, pebalap bernomor start 46 tersebut seakan punya daya magisnya sendiri untuk membungkam para rival beratnya di MotoGP. Nama pebalap kenamaan seperti Max Biaggi, Sete Gibernau, Casey Stoner, hingga Jorge Lorenzo sukses dibuat laiknya karakter Antagonis dalam drama adu cepat MotoGP. Menyisakan #VR46 sebagai tokoh utama dibalik cerita yang (sejujurnya) bisa ditebak endingnya via kalimat terakhir paragraf kedua diatas. Lantas siapakah penulis naskahnya? Tak lain dan tak bukan adalah Dorna Sports (Penyelenggara MotoGP).
Puncaknya, tahun 2014 silam pebalap berjuluk ‘Baby Alien’ ini sukses mengubah MotoGP jadi MarquezGP dengan raihan 13 kemenangan dari 18 seri race yang digelar.
Musim MotoGP 2015, adalah momen dimana Rivalitas, Isu tak sedap, serta kontroversi dikumpulkan dalam 1 musim sekaligus… Tak heran, kemudian banyak pengamat yang menjulukinya sebagai ‘silly season’. Di tahun ini, Marc Marquez mengalami banyak sekali masalah pada tunggangannya, Honda RC213V, yang konon dikarenakan Honda tak lagi menggunakan jasa Casey Stoner dalam proses development RC213V. Sadar tak lagi mampu mempertahankan gelar juara dunia, #MM93 kemudian memberikan ‘psychological war’ terhadap sang legenda hidup MotoGP, Valentino Rossi.
Tak hanya mampu menggagalkan ambisi Valentino Rossi dalam merengkuh gelar Juara Dunia ke-10 nya. Tapi berkat hal ini juga, status The Doctor sebagai ‘Pebalap negeri dongeng’ perlahan tapi pasti mulai memudar. Buktinya di tahun 2015 silam, Jorge Lorenzo lah yang akhirnya keluar sebagai juara. Bonusnya, terjadi sedikit keretakan di kalangan fans MotoGP, yang tadinya Rossi-sentris, kini kembali menjadi Winner-sentris. Meskipun perlu diakui, fans #VR46 di luar sana tetap saja tak terhitung jumlahnya.
Di penghujung musim 2016 ini, dimana race hanya tersisa 4 seri, Marc Marquez masih unggul jauh di klasemen sementara dengan selisih 52 poin dari Valentino Rossi --setelah seri Motorland Aragon. MotoGP memang bukan soal matematika, tapi tak berlebihan kalau menyebut kans #MM93 mendapatkan gelar Juara Dunia ketiganya sudah mencapai 90%.Â
Meskipun agak terlalu dini mengatakannya, tapi era kejayaan Valentino Rossi kini sudah diujung tanduk, akibat akumulasi kebencian dan keirian pesaing The Doctor yang tahun ini sudah mencapai hulu ledak mematikan. Rossi bakal terus berjaya di MotoGP dan di hati para pecintanya. Tapi untuk mencapai titel juara dunia? Jangan harap drama negeri dongeng beberapa tahun silam bakal terulang lagi.
Jika Bro dan Sist adalah salah satu yang percaya soal hal tersebut, Welcome to the New Era! Era dimana karya Dorna Sports terbaru yang disokong kekuatan media bakal sedikit demi sedikit meruntuhkan pondasi lama yang mulai usang. Era pebalap muda bernama Marc Marquez.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H