Mohon tunggu...
Ericko Anderson
Ericko Anderson Mohon Tunggu... Pegawai Swasta -

Manusia (pastinya), Bikers, Blogger, Single (ahem...), 2-Wheels Addict & Hi-RPM Lovers...

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Marc Marquez, Karya Sukses Dorna Sports Selanjutnya

27 September 2016   01:45 Diperbarui: 27 September 2016   10:37 803
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak era MotoGP 4-Tak dimulai tahun 2002 silam, ada beberapa nama besar yang punya kans kuat bersaing jadi Juara Dunia. Tapi di antara nama-nama tersebut, muncul lah sesosok karakter yang paling diidolakan oleh pemirsa setia MotoGP. Bak 'godsend' di antara panasnya persaingan Balap Motor Prototype tersebut. Siapakah dia? Yes, Valentino Rossi.

Valentino Rossi GP Aragon 2016 (source: motogp.com)
Valentino Rossi GP Aragon 2016 (source: motogp.com)
Nggak cuma sukses membantu Honda membuat RC211V sebagai salah satu motor balap (prototype) terbaik sepanjang masa, plus jadi Juara Dunia musim 2002-2003 tanpa halangan berarti. Tapi 'The Doctor' juga berhasil merebut gelar Juara Dunia 2 kali berturut-turut bersama Yamaha YZR M1 yang kalah power, melawan motor yang sebelumnya ia banggakan. Bagai cerita dari negeri dongeng? Eits, tunggu dulu sampai membaca pencapaian Valentino Rossi selanjutnya.

Seperti halnya pebalap kenamaan lain, Valentino Rossi juga tak lepas dari rivalitas panas, isu tak sedap di luar lintasan, serta duel panas di race track. Tapi briliannya, pebalap bernomor start 46 tersebut seakan punya daya magisnya sendiri untuk membungkam para rival beratnya di MotoGP. Nama pebalap kenamaan seperti Max Biaggi, Sete Gibernau, Casey Stoner, hingga Jorge Lorenzo sukses dibuat laiknya karakter Antagonis dalam drama adu cepat MotoGP. Menyisakan #VR46 sebagai tokoh utama dibalik cerita yang (sejujurnya) bisa ditebak endingnya via kalimat terakhir paragraf kedua diatas. Lantas siapakah penulis naskahnya? Tak lain dan tak bukan adalah Dorna Sports (Penyelenggara MotoGP).

Marc Marquez vs Valentino Rossi GP Aragon 2016 (source: motogp.com)
Marc Marquez vs Valentino Rossi GP Aragon 2016 (source: motogp.com)
2013, hadir seorang anak muda baru yang tak kalah fenomenal. Atau sepertinya malah jauh lebih fenomenal ketimbang Valentino Rossi versi muda. Namanya adalah Marc Marquez. Pebalap team utama Repsol Honda yang berhasil jadi Juara Dunia di musim perdana keikut-sertaannya di kancah MotoGP. Seperti nomor startnya, pebalap kebangsaan Spanyol kelahiran tahun 93 ini mampu memecahkan banyak rekor-rekor baru. Bahkan membuat momen 'CLBK' Valentino Rossi bersama Yamaha dan Jorge Lorenzo --kalau keduanya mau akting damai-- bak mimpi buruk.

Puncaknya, tahun 2014 silam pebalap berjuluk ‘Baby Alien’ ini sukses mengubah MotoGP jadi MarquezGP dengan raihan 13 kemenangan dari 18 seri race yang digelar.

Musim MotoGP 2015, adalah momen dimana Rivalitas, Isu tak sedap, serta kontroversi dikumpulkan dalam 1 musim sekaligus… Tak heran, kemudian banyak pengamat yang menjulukinya sebagai ‘silly season’. Di tahun ini, Marc Marquez mengalami banyak sekali masalah pada tunggangannya, Honda RC213V, yang konon dikarenakan Honda tak lagi menggunakan jasa Casey Stoner dalam proses development RC213V. Sadar tak lagi mampu mempertahankan gelar juara dunia, #MM93 kemudian memberikan ‘psychological war’ terhadap sang legenda hidup MotoGP, Valentino Rossi.

Tak hanya mampu menggagalkan ambisi Valentino Rossi dalam merengkuh gelar Juara Dunia ke-10 nya. Tapi berkat hal ini juga, status The Doctor sebagai ‘Pebalap negeri dongeng’ perlahan tapi pasti mulai memudar. Buktinya di tahun 2015 silam, Jorge Lorenzo lah yang akhirnya keluar sebagai juara. Bonusnya, terjadi sedikit keretakan di kalangan fans MotoGP, yang tadinya Rossi-sentris, kini kembali menjadi Winner-sentris. Meskipun perlu diakui, fans #VR46 di luar sana tetap saja tak terhitung jumlahnya.

Di penghujung musim 2016 ini, dimana race hanya tersisa 4 seri, Marc Marquez masih unggul jauh di klasemen sementara dengan selisih 52 poin dari Valentino Rossi --setelah seri Motorland Aragon. MotoGP memang bukan soal matematika, tapi tak berlebihan kalau menyebut kans #MM93 mendapatkan gelar Juara Dunia ketiganya sudah mencapai 90%. 

Meskipun agak terlalu dini mengatakannya, tapi era kejayaan Valentino Rossi kini sudah diujung tanduk, akibat akumulasi kebencian dan keirian pesaing The Doctor yang tahun ini sudah mencapai hulu ledak mematikan. Rossi bakal terus berjaya di MotoGP dan di hati para pecintanya. Tapi untuk mencapai titel juara dunia? Jangan harap drama negeri dongeng beberapa tahun silam bakal terulang lagi.

Jika Bro dan Sist adalah salah satu yang percaya soal hal tersebut, Welcome to the New Era! Era dimana karya Dorna Sports terbaru yang disokong kekuatan media bakal sedikit demi sedikit meruntuhkan pondasi lama yang mulai usang. Era pebalap muda bernama Marc Marquez.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun