Brosist sekalian pastinya nonton MotoGP Brno 2016 kan? Buat yang nggak nonton, Juaranya adalah Cal Crutchlow, Runner-up diisi Valentino Rossi dan Podium 3 untuk Marc Marquez... Wait, Cal Crutchlow? What! Bukannya do'i berada di team satelit (kasta kedua) ??
Yup, dan itu bukan yang pertama kali di MotoGP musim 2016. Sebelumnya di GP Assen yang diguyur hujan lebat, Jack Miller dari Tim Satelit Honda pun bisa jadi juara! Bahkan masih ada beberapa nama pebalap Satelit atau Open Class (kasta terendah) lain yang bisa naik podium... Intinya, hampir di setiap balapan yang berlangsung wet race, rider 'antah berantah' yang mungkin asing ditelinga kita justru bisa unjuk gigi. What the hell happen? Benarkah pebalap Tim Factory takut hujan?
Jawabannya bisa IYA, tapi bisa juga TIDAK... Begini penjelasannya!
Saat balapan MotoGP disambut hujan hingga pihak panitia mengumumkan wet race - apapun bisa terjadi... Hujannya bisa tambah deras dan ekstrim, bisa berhenti di tengah lomba dan bisa juga berhenti saat balapan tersisa beberapa putaran lagi. Bisakah diprediksi? Tentu tidak! Entah apa kata pawang hujan diluar sana.
Di situasi yang sangat sulit diprediksi ini, masing-masing pebalap harus jeli dan pintar menentukan settingan terbaik buat motornya... Khususnya dalam hal ini: BAN. Karena percaya nggak percaya, karet bundar inilah yang nantinya menentukan hasil akhir. Jika pebalap Tim Factory bisa mengatasi 'perjudian' ini, maka hasilnya bisa ditebak. Juara! Marc Marquez di GP Sachsenring 2016 contohnya.
Tapi saat race menjadi sangat tricky dan sangat sulit membuat keputusan berarti, Rider Tim Factory cuma punya 2 hal di otaknya... Jangan sampai crash & Finish! Entah itu di urutan 5, 10 atau 15 sekalipun. Karena mereka sadar, hasil akhir klasemen (World Championship) tak cuma ditentukan dari 1 atau 2 race saja, tapi 18 seri sekaligus... Kalah disaat hujan? Ya tinggal balas saat normal race. Gitu aja kok repot!
 Takut? Bisa jadi... Pintar? Pastinya!
Nah, momen wet race inilah yang dimanfaatkan oleh pebalap Tim Satelit serta Open Class. Karena rider Tim Factory bakal banyak bermain "safe", maka tinggal 1 hal yang bisa mereka lakukan - All Out & Nothing to Lose! Karena kalau bukan di kondisi wet race, peluang mereka untuk naik ke 5 besar bakal sangat sulit. Lupakan soal podium. Kemudian keywordnya: Kapan lagi, Podium & Show time!
So, apakah yang dilakukan pebalap Factory tersebut menunjukkan rasa takut mereka? Atau mungkin justru malah sebuah kecerdikan? Now, it's your time to answer those questions...!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H