Aku merasa sedih dengan apa yang terjadi
Tangis pilu yang terdengar sendu
Senda gurau dengan suara sengau
Menebar senyum, tapi berasa pilu
Dua hari yang lalu
Seseorang mengetuk pintu
Senyum rindu menyambut, dengan mata kelabu di balik pintu
Apalagi yang harus kita sesali
Bersua dengan kekasih, melepas dahaga rindu yang tidak bertepi
Jelmaan rasa yang dulu ada, menjadi fatamorgana
Kenyataan selalu mengecam, dihempaskannya mimpi itu
Tanpa ampun mencabik, merobek menjadi tak berwujud
Lolongan ampun tidak dapat menghentikan
Hingga suara pun, tak lagi terdengar
Tidur tak nyenyak lagi makan tak sedap lagi
Nyawaku pergi, bersama hembusan nafasmu yang terakhir
Aku merasa kosong
Jiwaku melompong dengan semua gurauan dunia
Kenyataan selalu menggelitik
Bercanda dengan duka yang menimpa jiwa
Menyisakan pahitnya kenangan yang ditinggal pergi
Aku kosong kekasih
Bersama jasadmu yang dimakan bumi
Padangsidimpuan, Maret 2021
Eno Anggina,