Mohon tunggu...
Eno Suwarno
Eno Suwarno Mohon Tunggu... Dosen - Penggiat kehutanan Universitas Lancang Kuning

Hobby: olah raga, wisata alam, mendidik anak-anak. Bidang keahlian: Kebijakan Kehutanan

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Rencana Reboisasi Mangrove di Areal Obyek Wisata Alam Pulau Semut

25 Agustus 2023   08:15 Diperbarui: 25 Agustus 2023   08:18 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masyarakat Pengambang Kelurahan Limbungan Kota Pekanbaru saat ini sedang aktif membangun obyek wisata alam Pulau Semut. Di lingkungan sekitarnya terdapat sejumlah pohon mangrove yang tumbuh terpencar dan kerapatannya jarang. Masyarakat menginginkan penanaman mangrove diperluas untuk mendukung daya tarik wisata. 

Struktur masyarakatnya mayoritas Suku Melayu, masih memiliki budaya dan modal sosial cukup baik, ditandai dengan adanya kepemimpinan yang ditaati, aturan adat yang dipatuhi, dan aktif melakukan gotong royong. Adanya potensi budaya dan kearifan lokal ini menjadi faktor penting dalam mendukung pengembangan pariwisata.

Permasalahan yang dihadapi masyarakat adalah belum tersedianya bibit mangrove yang sesuai dengan kondisi tempat tumbuh dalam jumlah yang cukup, dan belum memiliki rencana penanaman mangrove yang terintegrasi dengan rencana pengembangan obyek wisata Pulau Semut. 

Di dalam Undang-Undang Kepariwisataan ditegaskan bahwa pengembangan pariwisata bertujuan untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat, di samping untuk melestarikan alam, lingkungan, dan sumber daya serta memajukan kebudayaan.  Di sisi lain reboisasi mangrove juga menjadi salah satu program prioritas dalam mendukung kebijakan SDGs Indonesiadan FOLU Net Sink 2030 untuk mengatasi perubahan iklim. Hutan mangrove merupakan salah satu hutan yang simpanan karbonnya tertinggi di kawasan tropis. Lebih tinggi dibandingkan dengan rerata simpanan karbon di berbagai tipe hutan lainnya di dunia.

Penyuluhan dilakukan dengan metode presentasi dan diskusi. Materi yang disampaikan adalah urgensi dan sistematika dokumen rencana, jenis-jenis tumbuhan mangrove, sifat-sifat dan kesesuaian tempat tumbuhnya, metode pengadaan / perbanyakan bibit mangrove, perencanaan persemaian, dan rencana spasial kegiatan penanaman.  Berdasarkan hasil diskusi,  disepakati sistematika dokumen rencana reboisasi mangrove terdiri dari: Tujuan Reboisasi, Survei Lahan Rencana Reboisasi, Pemilihan Teknik Reboisasi, Teknik Penanaman, Penyediaan Bibit, Persemaian, Penanaman, Pemeliharaan Tanaman, dan Pengamanan Tanaman.

Tujuan kegiatan reboisasi mangrove di Pengambang terutama untuk mencegah abrasi pantai sungai. Selain itu untuk mendukung dan meningkatkan daya trarik Obyek Wisata Pulau Semut dan meningkatkan produksi ikan. Survey lahan rencana penanaman reboisasi akan dilakukan di sepanjang sisi kiri Sungai Siak sepanjang 1 (satu) kilometer, dengan titik tengah Pulau Semut. Rencana penanaman juga akan dilakukan di sepanjang kiri-kanan Sungai Pengambang sepanjang 300 meter. Survey lahan dilakukan untuk mengetahui berapa banyak pohon yang sudah ada, berapa luas lahan yang akan ditanami dan sketsa lokasinya.

Pemilihan teknik reboisasi mencakup pemilihan jenis tanaman dan Teknik penanaman. Jenis tanaman yang akan ditanam adalah Brembang (Sonneratia alba) dan Rengas Air (Gluta velutina). Teknik penanaman bibit mangrove akan dilakukan pada saat sungai surut dan menggunakan patok penahan.  Sumber bibit  akan berasal dari cabutan anakan alam dan dari persemaian. Jarak tanam di tepi Sungai Siak 3 x 3 meter, sedangkan di tepi Sungai Pengambang 2 x 2 meter. Pemeliharaan dan pengamanan tanaman akan dilakukan secara bersama-sama secara bergiliran, dalam rangka menjamin keberhasilan tanaman.

Berdasarkan kegiatan penyuluhan dan pendampingan disampaikan saran: Bahwa pembuatan dokumen rencana reboisasi sampai tahap final masih memerlukan pendampingan lebih lanjut; pembuatan persemaian dan mobilisasi anakan alam mitra memerlukan dukungan dana dan pendampingan lebih lanjut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun