Mohon tunggu...
Enny Ratnawati A.
Enny Ratnawati A. Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis untuk meninggalkan jejak kebaikan dan menghilangkan keresahan

Enny Ratnawati A. -- Suka menulis --- Tulisan lain juga ada di https://www.ennyratnawati.com/ --- Contact me : ennyra23@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Mengendalikan Sampah Plastik, Mulai dari Diri Sendiri

14 Januari 2025   10:43 Diperbarui: 14 Januari 2025   10:43 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimana mengendalikan sampah plastik yang dari hari ke hari semakin bertambah?

Baru-baru ini beberapa kita mungkin sudah mendengar dan mebaca tentang dahsyat dan banyaknyasampah di pantai-pantai Bali. Bahkan sempat viral di media sosial, seorang wisatawan asal Medan, yang kecewa sampai di Bali dan mendapati pantai-pantai yang kotor. Memang sebenarnya ada faktor alam yang mendasari banyaknya sampah di pantai Bali, terutama sampah yang berupa ranting-ranting pohon.

Pantai di selatan Bali dipenuhi sampah plastik dan kayu. Pantai Kuta, dipenuhi sampah kayu, batang pohon, dan ranting, sementara Pantai Kedonganan dan Dreamland dipenuhi hamparan sampah plastik. Sementara, pemandangan berbeda tersaji di Pantai Kelan, yang relatif bersih dari sampah plastik. Sampah ini diperkirakan dari bagian barat Bali sampai Selat Bali. Sebabnya, beberapa limbah dari daerah tersebut seperti topi SD dari Jember dan Jembrana. Membanjirnya sampah ini sebagaimana situasi saat pandemi 2020, yaitu ketebalan sampah dan jenisnya sama.(Mongabay 10/01/2025)

Memang dari berita yang beredar kita ketahui ada faktor alam sehingga sampah-sampah itu bisa sampai ke pantai-pantai di Bali. Namun ini sekaligus juga membuktikan, kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan sampah masih sangat rendah, salah satunya di wilayah Pulau Jawa dimana sampah itu diperkirakan berasal.

Dari banyak sampah plastik yang banyak ditemukan, bahkan dikabarkan tidak bisa diambil pemulung untuk dijual lagi karena kondisinya tak lagi baik. Tetapi  bukan berarti sampah itu juga bisa hancur dalam sekejap.  Kesadaran masyarakat teradap sampah memang bisa dikatakan sangat rendah. Bukan sekedar soal membuang sampah tidak pada tempatnya tetapi kesadaran yang sangat minim dan tidak menyadari, setiap dari kita berkontrbusi sangat besar terhdap jumlah tumpukan sampah.

Memang masih membingungkan, siapa yang patut dipersalahkan dengan adanya persoalan sampah ini. Apakah pemerintah dengan berbagai regulasinya atau masyarakat yang hingga saat ini memang masih sangat rendah kesadarannya? bahkan bisa dikatakan sangat minim literasi soal sampah ini.Khususnya sampah plastik.

BISA DIMULAI DARI DIRI SENDIRI

Menyalahkan pemerintah tentu nggak ada habisnya. Apalagi semakin hari semakin membuat kecewa langkah-langkah yang dilakukan pemerintah untuk memperbaiki langkungan.  Tidak ada salahnya kita mulai dari diri sendiri bagaimana mengurangi sampah -sampah khususnya sampah plastik. Apalagi seringkali ada perasaan bersalah karena ikut terlibat mencemari bumi.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan dan sebenarnya tidak juga memberatkan buat mengurangi sampah plastik di rumah kta.

* Bawa tumbler ke mana-mana

Di sekolah anak saya sudah diwajibkan.Anak-anak dilarang membawa botol minuman. Cukup bawa tumbler yang sudah diisi air dari rumah dan bisa diisi ulang di sekolah atau di kampus buat yang kuliah. Kalau tumbler terlalu besar untuk membeli kopi misalnya,bisa bawa tumbler yang lebih kecil. Paling tidak mengurangi membeli air mineral botolan/gelas dan mengurangi plastik buat tempat kopi yang kita beli.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun