Mencari pekerjaan memang susah-susah gampang. Memang ada faktor skill, jenjang pendidikan yang berperan didalamnya. Namun faktor keberuntungan bahkan orang dalam, dipercaya jadi penentu utama. Â
Ketika Anies Baswedan, mantan Gubernur DKI 2017-2022 dan calon presiden pada pemilu lalu , mencantumkan " open to work" di akun LinkedIn-nya, sempat terjadi kehebohan. Salah satufollower di Instagram dengan akun @defriasrita  misalnya berkomentar . "Sarcasm-nya cerdas pak, se high value dan qualified  masih nyari kerja sendiri loh. Apa kabar anak yang dicariin kerja sama Bapaknya. Ya Allah..Ya Allah, pengacara lainnya jadi kebanting ini saingannya pak Anies," demikian komen dari akun tersebut.
Pengacara, tentu dari kita sudah banyak yang tahu artinya. Pengacara adalah plesetan dari penggangguran banyak acara.
Bisa jadi pak Anies hanya becanda soal "open to wok" ini. Â Meskipun tak jadi presiden bahkan gagal dicalonkan jadi gubernur DKI tentu pekerjaan beliau sangat banyak. Boro-boro jadi pengacara, sampai beberapa bulan kedepan saja barangkali sudah ada list pekerjaannya.
Namun pendapat salah satu followernya tersebut benar adanya. Dunia kerja kita saat ini penuh persaingan yang tidak main-main. High value dan qualified saja kadang-kadang tidak cukup. Apalagi seperti yang kita tahu, banyak contoh di enegri kita dari tingkat bawah hingga teratas yang melakukan praktik jalur "orang dalam" dalam mencari pekerjaan.  Tidak heran, warga likedIn mencantumkan tagar desperate. Memang faktanya sudah sedemikian putus asanya usaha banyak pihak dalam mendapatkan pekerjaan.
KEAHLIAN SPESIFIK HINGGA KEBERANIAN BISNIS DIPERLUKAN
Seorang temen kampus bercerita, kuliah S2 yang dilakoninya saat ini masih ditopang oleh orang tuanya. Loh, kok bisa begitu? tanya saya heran. Karena setahu saya teman tersebut sudah bekerja dan masih single pula. Harusnya ya, paling tidak bisa membiayai kuliah lanjutannya sendiri.
"Gajinya saya terlalu kecil, mana cukup buat biaya kuliah. Ini juga S2 karena diminta orang tua, " ujarnya jujur. Kemudian dia melanjutkan ceritanya bahwa bercita-cita mencari pekerjaan yang lebih baik lagi bila sudah lulus pascasarjana ini. Paling tidak yang gajinya lebih baik lagi.
Data Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker), BPS mendata, pada Agustus 2023, tercatat ada 452.713 orang lulusan S1, S2, dan S3 yang tergolong NEET (not in employment, education, and training), sedangkan lulusan diploma ada 108.464 orang. (kompas.com). Tentu saja angkanya akan terus bertambah. Bisa dibayangkan persaingan memang sangat ketat, padahal lapangan kerjanya sangat terbatas.
Sebenarnya dari generasi terdahulupun persaingan kerja memang selalu ada. Walau harus diakui, di generasi sekarang alias di zaman gen Z persaingannya tentu lebih berat lagi. Â
Namun demikian jangan desperate alias jangan putus asa dulu. Paling tidak ada dua kesempatan lagi yang bisa dilakukan sebelum benar-benar berputus asa.
#Tambah skill yang lebih spesifik
Ditengah semakin banyaknya orang-orang yang bergelar sarjana,semakin membuat gelar sarjana saja tidak cukup. perlu keahlian yang lebih spesifik lagi. Misalnya sertifikat yang mengarah pada suatu keahlaian tertentu. Ini sangat membantu dalam persaingan di dunia kerja. Jangan lupakan juga skill bahasa asing, ini juga akan menjadisalah satu andalan menembus dunia kerja.
# Usaha mandiri
Tidak juga dapat pekerjaan setelah melamar ke berbagai tempat? tidak ada salahnya juga mencoba buat usaha sendiri dulu. Siapa tau bisa dikembangkan kedepannya kan. Mungkin perlu modal juga hal ini. Namun modal tentu bergantung pada besar kecilnya usaha yang ingin dibangun.Bisa dimulai dari yang kecil dulu.
Yang menjadi kunci lagi, jangan pernah malu untuk melakukan pekerjaan yang baik dan halal. Jangan pula terlalu mendengar omongan kanan kiri, karena bisa jadi melemahkan semangat. Doa yang kuat , dari diri sendiri dan orang tua tentu akan menjadi kunci pembuka rejeki juga.
Selamat berjuang para pejuang kerja. Semoga dapat hasil yang terbaik !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H